KAB. PEKALONGAN, (HUMAS) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan yang diwakili Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Nurul Furqon, membuka secara simbolis Pelaksanaan Ujian Akhir Berstandar Nasional Madrasah Diniyah Takmiliyah (UABN-MDT) Tingkat Kabupaten Pekalongan bertempat di MDT Nurul Islam, Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan pada hari Sabtu (17-02-2024).
Dalam sambutannya, Nurul Furqon mengatakan bahwa Madrasah Diniyah adalah salah satu Lembaga keagamaan Islam yang bertujuan untuk membentuk para peserta didik atau santrinya menjadi manusia yang Islami dan berakhlaqul karimah. Madin itu sendiri telah dikenal sejak lama, bersamaan dengan masa penyiaran Islam, pada jaman para walisongo pun melalui pembelajaran Madin sebagai upaya penyebaran agama Islam di Bumi Nusantara. Meskipun dengan metode yang tradisonal, ternyata pembelajaran ini tak pernah lekang oleh perubahan zaman. Hanya saja belum ada standar kompetensi yang baku bagi lulusan Madin.
Dan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik atau santri, maka diadakanlah Ujian Akhir yang diselenggarakan secara serentak seluruh Indonesia yang dikoordinasi oleh Kementerian Agama RI.
Dikatakan Furqon, bahwa maksud dan tujuan dilaksanakanya UABN MDT UABN MDTA adalah untk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik MDTA dalam bidang agama Islam, memberikan informasi kepada peserta didik, orang tua, dan masyarakat tentang pencapaian kompetensi peserta didik MDTA, meningkatkan mutu pembelajaran di MDTA dan meningkatkan kualitas lulusan MDTA
“Pemerintah melalui Kankemenag memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada para ustadz ustadzah yang telah mentransfer ilmu pengetahuannya kepada putra putr peserta didik agar kelak menjadi generasi Islam yang Tangguh dan berkualitas. Juga kepada Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten atau Kecamatan yang telah melaksanakan Ujian ini, meskipun tidak ada bantuan khusus untuk kegiatan ini dari Pemerintah”
Lebih lanjut Furqon berpesan kepada para santri agar dalam mengerjakan soal ujian, para santri untuk selalu hati-hati, cermat dan teliti, sehingga bisa mengurangi tingkat kesalahan dan bisa memperoleh nilai yang menggembirakan.
Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggara. Ustad Zaenal Arifin dalam sambutannya mengatakan bahwa Ujian tahun ini hanya diikuti oleh 1.551 santri yang terbagi dalam beberapa Wilayah FKDT Kecamatan :
- Kec. Bojong : 189 santri
- Kec. Talun : 142 santri
- Kec. Kesesi : 107 santri
- Kec. Doro : 110 santri
- Kec. Siwalan : 117 santri
- Kec. Tirto : 132 santri
- Kec.Wonopringgo : 111 santri
- Kec. Kajen : 30 santri
- Kec. Kedungwuni : 155 santri
- Kec. Wiradesa : 88 santri
- Kec. Wonokerto : 51 santri
- Kec. Kandangserang : 30 santri
- Kec. Karanganyar : 10 santri
- Kec. Paninggaran : 54 santri
- Kec. Buaran : 76 santri
- Kec. Karangdadap : 165 santri
- Kec. Sragi : 0
- Kec. Petungkriyono : 0
- Kec. Lebakbarang : Belum Ada Pengurus DPAC. FKDT-nya
Adapun mata Pelajaran yang diujikan diantaranya Al Quran, Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dan Bahasa Arab
Ujian akan berlangsung mulai hari Sabtu, 17 Pebruari 2024 hingga hari Selasa, 20 Pebruari 2024. (MZM)