KAJEN, (HUMAS) — Pada Senin (06/05/2024), gedung GPU Kajen menjadi saksi peluncuran tiga lagu baru yang menggema dengan tema religi dan moderasi. Acara yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat setempat.
Tiga lagu yang diluncurkan adalah “Kota Santri Yang Dirindukan”, “Linggo Asri Kampung Moderasi”, dan “Santri Milenial”. Ketiganya merupakan karya orisinal dari H. Imam Tobroni, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan. Hadir dalam acara tersebut adalah Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, jajaran pejabat Kantor Kementerian Agama KAbupetn Pekalongan, para pengurus FKUB Kab. Pekalongan, para tokoh Agama dan para tokoh masyarakat
Dalam pidatonya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyatakan apresiasinya atas peluncuran lagu lagu tersebut, dan berharap agar lagu-lagu tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, terutama masyarakat Kabupaten Pekalongan. Ia juga mengungkapkan dukungan penuh terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, H. Imam Tobroni, serta berharap kesuksesan selalu mengiringi karirnya.
Fadia juga berharap agar lagu-lagu ini dapat menciptakan gelombang positif di kalangan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pekalongan.
Peluncuran lagu-lagu tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pentas Seni Religi dan Halal Bihalal Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari seribu ASN dari jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan.
Sebelum resmi meluncurkan lagu-lagu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, H. Imam Tobroni, memberikan sambutan. Ia menegaskan bahwa lagu-lagu tersebut khusus dipersembahkan untuk warga Kabupaten Pekalongan, yang dikenal sebagai Kota Santri, Lagu-lagu tersebut tidak hanya menjadi representasi dari kekayaan budaya dan spiritualitas di daerah tersebut, tetapi juga menjadi simbol semangat moderasi yang diusung oleh kampung Linggoasri.
Acara tersebut tidak hanya menjadi momen untuk mengapresiasi seni, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai religi dan moderasi di tengah-tengah masyarakat.
Dengan peluncuran lagu-lagu ini, diharapkan pesan-pesan spiritual dan moderasi akan terus mengalir dan menginspirasi generasi-generasi mendatang. (MTb)