KARANGDADAP, (HUMAS) — Sebuah Forum Group Discussion (FGD) kedua yang bertujuan untuk mendiskusikan strategi deteksi dini dan pencegahan stunting melalui pembentukan kelas calon pengantin kembali digelar dengan sukses di Aula Puskesmas Karangdadap. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk tim kesehatan Puskesmas Karangdadap, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, serta kolaborasi dengan TIM Pengabdian Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) dan Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Karangdadap.
Dalam FGD ini, para peserta yang terdiri dari bidan, kader desa, kepala Puskesmas Karangdadap, serta perwakilan dari TIM Pengabdian Fikes UMPP dan Penyuluh Agama Islam KUA Karangdadap aktif terlibat dalam berbagai sesi diskusi. Pemaparan tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan stunting dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan menjadi sorotan utama, sementara tim Pengabdian Fikes UMPP juga memberikan pemahaman mendalam tentang upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah stunting melalui pembentukan kelas calon pengantin.
Penyuluh Agama Islam dari KUA Karangdadap juga memberikan dukungan penuh terhadap program prioritas pemerintah ini, dengan menyampaikan pesan-pesan penting tentang kesehatan dan gizi kepada calon pengantin. Kehadiran para penyuluh agama menjadi penting karena mereka memiliki peran yang signifikan dalam membentuk kesadaran masyarakat terkait pentingnya pola makan sehat dan gizi yang seimbang.
Menyikapi kesuksesan FGD kedua ini, para peserta sepakat untuk melanjutkan kolaborasi dalam FGD ketiga yang direncanakan akan diselenggarakan di aula KUA Karangdadap. FGD berikutnya akan difokuskan pada skema pembentukan kelas calon pengantin dengan mengundang langsung para calon pengantin di wilayah KUA Karangdadap. Kolaborasi antara TIM Pengabdian Fikes UMPP, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Puskesmas Karangdadap, dan psikolog diharapkan akan memberikan kontribusi besar dalam upaya pencegahan stunting melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat dan kesadaran akan urgensi pencegahan stunting, diharapkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan melalui FGD ini akan memberikan dampak yang positif bagi kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda yang merupakan aset bangsa di masa depan. (M.Riza/MTb)