KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 450 Tahun 2024 adalah pedoman terbaru untuk implementasi kurikulum di madrasah, menggantikan KMA No. 347 Tahun 2022. KMA ini memberikan panduan menyeluruh untuk Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Beberapa poin penting dari KMA 450 Tahun 2024 meliputi struktur kurikulum, pembelajaran dan penilaian, kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, muatan lokal dan penyusunan kurikulum, dan ketentuan peralihan. KMA ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, sekaligus memperkuat iman dan akhlak peserta didik.
MAN Pekalongan merupakan salah satu madrasah yang telah menjalankan Kurikulum Merdeka, bahkan sudah memasuki tahun ketiga. Dalam rangka penguatan implementasi Kurikulum Merdeka, diadakan diseminasi pada Kamis, 15 Agustus 2024. Bertindak sebagai pemateri adalah Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Fauzan, Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh guru yang berjumlah 58 orang dan dibagi menjadi delapan kelompok.
Dalam sambutannya, Kepala MAN Pekalongan, A. M. Alwi, menyampaikan pentingnya kegiatan ini.
“Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, perjalanan KBM tahun ajaran 2024/2025 sudah memasuki bulan kedua. Oleh karena itu, mari awali dengan muhasabah dan instrospeksi, sudah sejauh mana kita menjalankan tugas di awal semester gasal. Jika dirasa masih kurang dalam hal kualitas dan semangat, maka berusaha mengejar kekurangan itu. Perbaiki untuk ke depannya.
Kedua, kita saling mengingatkan bahwa misi kita ke depan membawa MAN Pekalongan ke arah yang lebih baik, maju, dan prestatif. Untuk itu, perlu kita tingkatkan semangat dan disiplin waktu. Sehingga bisa menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Contoh, saat pembacaan doa dan tadarus, Bapak/Ibu sudah berada di kelas mendampingi anak. Saya berharap Bapak/Ibu betul-betul bisa memberikan satu contoh untuk anak-anak. Mari berbenah diri, sehingga bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Ketiga, terkait KBM yang berjalan menggunakan Kurikulum Merdeka. Dalam pelaksanaannya, belum nampak ciri khas yang menonjol. Coba dibuatkan satu agenda, satu hari dalam seminggu, untuk membahagiakan anak-anak. Oleh karena itu, melalui forum ini Bapak/Ibu bisa merumuskan agenda ke depan”, ungkapnya. (Masnunah/MTb)