KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Dalam rangka meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara wali murid dan Kementerian Agama, MI Walisongo Kranji 01 Kedungwuni kembali mengadakan talkshow pendidikan yang bertajuk “Pendidikan Untuk Semua (Keberpihakan Pada Anak)” pada Ahad (10/11/2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan menampilkan sejumlah narasumber berpengalaman dalam bidang pendidikan inklusif.
Kegiatan yang berlangsung di MI Walisongo ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan inklusif bagi semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, H. Moh. Irkham, hadir sebagai salah satu narasumber utama yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan. Beliau menyampaikan apresiasinya atas inisiatif MI Walisongo Kranji 01 yang secara konsisten menyelenggarakan acara bermanfaat ini.
“Sebagai instansi pembina madrasah, Kemenag sangat mendukung upaya MI Kranji 01 dalam menghapus hambatan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ini merupakan model yang bisa ditiru oleh madrasah lain dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan inklusif,” ujar H. Moh. Irkham dalam sambutannya.
Selain itu, narasumber lainnya yang terdiri dari wali murid praktisi, guru MI yang telah mengikuti pelatihan pendidikan inklusi nasional, dan beberapa mitra luar turut berbagi pengetahuan dan strategi dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif. Mereka membahas pentingnya metode pengajaran yang adaptif, kurikulum fleksibel, serta teknologi inovatif seperti speech-to-text bagi siswa yang mengalami hambatan pendengaran.
Aini, salah satu narasumber, menekankan bahwa fokus pendidikan inklusif bukanlah untuk “memperbaiki” keterbatasan fisik siswa, melainkan untuk menghilangkan hambatan akses pendidikan. “Jika kita bicara pendidikan inklusif, berarti kita menciptakan lingkungan yang memberikan akses informasi tanpa terkecuali, seperti penggunaan teknologi untuk anak-anak dengan hambatan pendengaran,” jelas Aini.
Acara ini mendapatkan respon positif dari para peserta, yang mencakup mahasiswa, pendidik, dan orang tua siswa. Diskusi interaktif antara audiens dan narasumber memberikan kesempatan untuk bertukar pandangan dan solusi praktis dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.
Melalui talkshow ini, Kepala MI Kranji 01, M. Niamil Hida, berharap kesadaran akan pendidikan inklusif dapat terus meningkat dan semakin banyak pihak yang peduli terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus. Ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah dan mendukung.
Talkshow ini ditutup dengan kegiatan P5RA yang melibatkan partisipasi aktif dari para peserta, menambah semangat dan antusiasme dalam mendukung pendidikan inklusif di Kabupaten Pekalongan. (KDR/MTb)