KAJEN, (HUMAS) — Jajaran pimpinan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama 2024, yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia pada tanggal 15 hingga 17 November di Bogor, Jawa Barat. Hadir secara virtual melalui sambungan zoom di Aula Kantor Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Kepala Subbagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, para Penyelenggara, para Kepala KUA Kecamatan dan Kepala Madrasah Negeri
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan bahwa Rakernas kali ini bukan hanya sebagai ajang koordinasi, tetapi juga sebagai momentum untuk berfikir keras dan menghasilkan solusi atas berbagai permasalahan umat.
Rakernas 2024 mengangkat tema “Menyatukan Langkah, Mewujudkan Daya Saing Umat untuk Kemaslahatan Masa Depan”, yang dihadiri oleh pejabat tinggi Kemenag, termasuk Menteri Agama, Wakil Menteri Agama, Staf Khusus, serta pimpinan perguruan tinggi keagamaan negeri dan kepala kantor wilayah (Kanwil) Kemenag provinsi. Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini melalui sambungan Zoom.
Solusi untuk Umat, Fokus pada Efisiensi dan Pelayanan
Dalam pembukaan Rakernas, Menag Nasaruddin Umar menekankan pentingnya kolaborasi dan peran serta setiap jajaran Kemenag untuk memberikan solusi terbaik bagi umat. Menurutnya, sebagai institusi yang memiliki satuan kerja hingga tingkat kecamatan, penyamaan langkah dalam pelaksanaan tugas menjadi sangat penting.
“Rakernas ini adalah ajang untuk menyatukan langkah, memperkokoh visi dan misi Kementerian Agama ke depan. Kita harus peras otak untuk mencari solusi terbaik, dan tentunya, memberikan yang terbaik untuk umat,” kata Menag dalam pidato pembukaannya.
Menag juga mengingatkan pentingnya komitmen untuk menjalankan amanat Presiden Prabowo terkait pembersihan organisasi dari segala bentuk penyimpangan, serta mendorong pelaksanaan birokrasi yang efisien dan efektif. Ia mengingatkan para peserta untuk terus menjaga integritas dan transparansi dalam menjalankan tugas.
“Mari kita bersama-sama menjadikan Kemenag semakin baik. Sampaikan berbagai permasalahan yang ada dan kita cari pemecahannya,” tegas Menag.
Agama Sebagai Faktor Independen
Salah satu poin penting yang ditekankan oleh Menag Nasaruddin dalam Rakernas kali ini adalah tentang pentingnya menjadikan agama sebagai faktor independen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, pemimpin agama tidak boleh menjadi subordinasi pemerintah, melainkan harus menjalankan fungsi kritisnya sebagai bagian dari pengawasan terhadap kebijakan negara.
“Pemimpin agama harus bisa berperan sebagai penyeimbang, memberikan kontribusi positif dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Agama tidak boleh dipolitisasi atau digunakan sebagai alat kepentingan politik. Tugas Kemenag adalah memastikan bahwa agama tetap independen dan tidak terbelenggu oleh kepentingan duniawi,” ujar Menag.
Momentum Pembukaan Lembaran Baru
Dalam kesempatan itu, Menag juga meminta seluruh jajaran Kemenag untuk menjadikan Rakernas sebagai titik awal yang baru untuk lebih fokus dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi. Ia mengingatkan bahwa Kemenag ibarat kertas putih yang mudah terkontaminasi jika tidak dijaga dengan baik.
“Hari ini, kita mulai dari awal. Kemenag adalah kertas putih yang masih bersih. Jangan biarkan noda hitam mencoreng nama baik Kemenag,” pesan Menag, seraya menekankan pentingnya fokus pada penyelesaian masalah yang ada.
Menag juga menyatakan kesiapan pribadi dan Wakil Menteri Agama untuk selalu berada di lini terdepan dalam mendukung seluruh upaya Kemenag. Ia menegaskan, dirinya dan Wamen Agama siap memberikan waktu dan energi demi kemajuan Kemenag, yang ia anggap sebagai bentuk jihad.
Efisiensi Anggaran dan Pembatasan Perjalanan Dinas
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi, Menag juga menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran yang lebih bijaksana, khususnya terkait dengan perjalanan dinas. Menag meminta agar perjalanan dinas, terutama yang ke luar negeri, dibatasi. Ia menegaskan bahwa banyak kegiatan yang sebelumnya memerlukan perjalanan fisik kini bisa dilakukan secara daring, seperti melalui Zoom, tanpa perlu membuang anggaran negara.
“Perjalanan dinas harus dibatasi. Jangan ada lagi perjalanan tanpa hasil yang jelas. Kita bisa menggunakan teknologi untuk melakukan pertemuan atau seminar, tanpa harus terbang ke luar negeri,” ujar Menag. Ia juga mengingatkan agar perjalanan dinas tidak melibatkan rombongan yang tidak perlu, dan mengalokasikan anggaran tersebut untuk kepentingan yang lebih mendesak, seperti bantuan untuk kaum dhuafa dan fakir miskin.
Rakernas 2024 ini, selain menjadi forum untuk merumuskan kebijakan dan langkah strategis Kemenag ke depan, juga menjadi wadah untuk meningkatkan sinergi antara seluruh jajaran Kemenag dari pusat hingga daerah. Dengan mengusung semangat efisiensi dan pemberdayaan, diharapkan Kemenag dapat semakin berkontribusi dalam menciptakan harmoni dan kesejahteraan umat di masa depan. (MTb)