KAJEN, (HUMAS) — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan menggelar pertemuan rutin pada Jumat (13/12/2024) di Aula Kantor Kemenag Pekalongan.
Acara dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, Ketua DWP Kantor kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Sri Tutik Nurul Hidayah, jajaran pengurus, dan seluruh anggota DWP.
Dalam sambutannya, Sri Tutik mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran para anggota. Ia mengajak seluruh anggota DWP untuk kembali aktif dan saling mendukung dalam melaksanakan berbagai program, seperti Jumat Berkah, santunan anak dhuafa dan yatim, pengajian, pengembangan bisnis air mineral, dan kantin halal.
“Pertemuan ini sangat penting untuk memajukan DWP. Kita memiliki dua peran, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pendamping suami. Semoga kehadiran kita membawa berkah dan manfaat untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
ia juga menyampaikan langkah yang dapat dilakukan oleh DWP untuk mendukung program-program Kemenag Kabupaten Pekalongan, diantaranya DWP dapat berperan aktif melalui kegiatan sosial, pengajian, serta inisiatif pemberdayaan ekonomi seperti pengembangan kantin halal dan bisnis air mineral yang melibatkan anggotanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag, Ahmad Farid, dalam pembinaannya, menekankan pentingnya peran istri dalam mendukung pekerjaan suami, khususnya sebagai ASN.
“Gaji yang diterima suami harus dihalalkan dengan kinerja yang bagus setiap hari. Istri harus mendukung dengan menciptakan kebahagiaan dan ketahanan keluarga. Harmonisasi keluarga sangat penting, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk anak-anak, agar tercipta keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah,” jelasnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya saling pengertian, qanaah, kesabaran, dan saling melengkapi dalam keluarga. Peran istri dalam menjaga diri, harta, dan kehormatan keluarga menjadi salah satu kunci dalam menciptakan harmonisasi.
“Seorang istri harus bisa menyebarkan virus kebaikan, dimulai dari diri sendiri, kemudian menularkan kepada orang lain. Harmonisasi keluarga harus terus diciptakan agar menjadi teladan bagi lingkungan sekitar. Harmonisasi keluarga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui komunikasi yang baik, saling pengertian, dukungan emosional, dan membangun kebiasaan positif dalam keluarga.“ tambahnya
Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk mempererat kebersamaan anggota DWP dan memperkuat peran perempuan dalam mendukung pembangunan keluarga serta masyarakat. (UH/MTb)