TIRTO, (HUMAS) — MTs NU Tirto menggelar kegiatan tahunan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) pada Sabtu, 21 Desember 2024. Agenda ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengelolaan madrasah, serta mendorong profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan MTs NU Tirto. Selain itu, hadir pula dua pengawas dari Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, yaitu Munasifah, dan Muh. Badrudin, yang bertugas memberikan penilaian objektif terhadap kinerja Kepala Madrasah, Salafudin
Dalam sambutannya, Salafudin menyampaikan pentingnya PKKM sebagai langkah evaluasi untuk memacu kemajuan madrasah. “PKKM ini adalah momentum untuk merefleksikan kinerja dan merencanakan langkah strategis demi meningkatkan kualitas pendidikan di MTs NU Tirto. Dengan keterlibatan seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, kami berharap bisa memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa,” ujar Salafudin.
Munasifah, selaku Pengawas Madrasah, memberikan apresiasi terhadap komitmen MTs NU Tirto dalam menjaga kualitas pendidikan. “Kami sangat mendukung kegiatan ini karena Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) adalah instrumen yang sangat penting untuk mendorong perkembangan madrasah dan para pendidiknya. Saya berharap MTs NU Tirto terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Selain sebagai bentuk evaluasi, PKKM juga merupakan momentum bagi para tenaga pendidik dan kependidikan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam menciptakan suasana belajar yang lebih baik. Berbagai program unggulan yang telah diterapkan oleh MTs NU Tirto juga menjadi topik diskusi hangat selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini diisi dengan berbagai sesi evaluasi dan diskusi. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan serta tanggapan terkait kinerja kepala madrasah dan pengelolaan madrasah secara keseluruhan. Proses ini dirancang untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai tantangan, potensi, dan capaian yang telah diraih.
Munasifah juga menjelaskan bahwa instrumen PKKM mencakup empat unsur utama, yaitu:
- Pengembangan Madrasah – Mengukur upaya inovasi dalam meningkatkan kualitas lembaga.
- Pelaksanaan Tugas Manajerial – Menilai kemampuan kepala madrasah dalam mengelola administrasi dan operasional.
- Pengembangan Kewirausahaan – Mengevaluasi kemampuan menciptakan peluang usaha yang mendukung keberlanjutan madrasah.
- Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan – Menilai upaya pembinaan terhadap guru dan staf pendukung.
Muh. Badrudin, S.Pd., menambahkan bahwa evaluasi ini menjadi bagian dari peningkatan akuntabilitas kepala madrasah. “Hasil dari PKKM ini akan menjadi bahan rekomendasi untuk perbaikan ke depan, sehingga MTs NU Tirto dapat terus bersaing dan menjadi madrasah unggulan di Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya.
Dengan adanya PKKM ini, diharapkan MTs NU Tirto dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Pekalongan. MTs NU Tirto juga diharapkan menjadi contoh madrasah yang profesional dan inovatif di masa yang akan datang. (SALAF/MTb)