KAJEN, (HUMAS) — Kajen (Humas) — Dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan mengadakan lomba Tartil Qur’an, Pidato, dan Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Acara ini berlangsung pada Senin (23/12/2024) di Aula SMA Negeri 1 Kajen, dimulai pukul 09.00 WIB dengan suasana penuh semangat.
Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Sujud, secara resmi membuka lomba ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya acara ini sebagai sarana meningkatkan kompetensi dan kreativitas guru PAI dalam mendidik generasi muda. “Melalui lomba ini, kami berharap para guru PAI dapat lebih mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam membaca Al-Qur’an dengan tartil, menyampaikan pidato yang inspiratif, maupun menciptakan inovasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkap Sujud.
Lomba ini diikuti oleh puluhan guru PAI dari berbagai jenjang sekolah, mulai dari SD hingga SMA/SMK se-Kabupaten Pekalongan. Ketiga cabang lomba ini memiliki fokus berbeda:
- Lomba Tartil Qur’an menilai kefasihan dan ketepatan peserta dalam membaca Al-Qur’an sesuai tajwid.
- Lomba Pidato menguji kemampuan komunikasi peserta dalam menyampaikan pesan yang inspiratif dan edukatif.
- Lomba Inovasi Pembelajaran menjadi wadah bagi guru untuk menampilkan metode pembelajaran kreatif yang inovatif dan relevan dengan perkembangan pendidikan modern.
Kepala SMA Negeri 1 Kajen, selaku tuan rumah, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami merasa bangga bisa mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan agama di Kabupaten Pekalongan. Semoga acara ini memberikan dampak positif bagi seluruh peserta dan dunia pendidikan di wilayah ini,” ujarnya.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang acara, menjadikan lomba ini lebih dari sekadar kompetisi, melainkan juga sebagai ajang berbagi ilmu dan pengalaman. Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi guru PAI untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan relevan bagi siswa.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap profesi guru PAI, tetapi juga momentum penting untuk mempererat hubungan antarlembaga pendidikan di Kabupaten Pekalongan. (HKM/MTb)