PETUNGKRIYONO, (HUMAS) — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, bersama rombongan meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jumat (31/01/2025). Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian Kemenag terhadap masyarakat yang terdampak bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenag Jawa Tengah menyalurkan bantuan sebesar Rp100 juta untuk pembangunan talud di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Petungkriyono yang turut terdampak longsor. Selain itu, bantuan tunai sebesar Rp100 juta juga diberikan kepada masyarakat terdampak guna membantu pemulihan pascabencana.
“Kami hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan bantuan yang dibutuhkan dan mendukung pemulihan pascabencana. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan manfaat bagi masyarakat Petungkriyono,” ujar Saiful Mujab.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Kabag TU Kanwil Kemenag Jateng, Wahid Arbani, Kabid Urais, Akhmad Farkhan, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, beserta para Kepala Seksi (Kasi) dan penyelenggara Kemenag Kabupaten Pekalongan. Rombongan juga menyempatkan diri untuk berdialog langsung dengan warga guna mengetahui kebutuhan mendesak mereka pascalongsor.
Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Kasimpar mengakibatkan sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk pemukiman warga dan fasilitas umum. Kemenag melalui program Kemenag Peduli terus berupaya hadir di tengah masyarakat sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan proses pemulihan infrastruktur serta kondisi sosial masyarakat terdampak dapat berjalan lebih cepat dan optimal. “Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus saling mendukung dan bergotong-royong dalam menghadapi ujian ini,” tambah Ahmad Farid.
Kemenag akan terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana dan memastikan penyaluran bantuan dilakukan secara tepat sasaran. Semangat kebersamaan dan kepedulian menjadi kunci utama dalam menghadapi musibah ini.(MTb)