KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA), peserta didik MTs Negeri 1 Pekalongan menggelar kegiatan membatik eco printing sebagai bagian dari pembelajaran bertema kearifan lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan teknik membatik ramah lingkungan kepada para pelajar sejak dini.
Acara yang berlangsung di halaman madrasah ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas 7. Dengan penuh antusiasme, mereka diajarkan berbagai teknik dasar eco printing, mulai dari memilih daun dan bunga alami sebagai bahan pewarna, menyusun pola di atas kain, hingga proses pewarnaan dengan teknik perebusan. Para siswa mendapatkan bimbingan langsung dari guru serta seorang pengrajin batik lokal, Adi, yang diundang sebagai narasumber.
Kepala MTs Negeri 1 Pekalongan, Komarudin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar belajar membatik, tetapi juga menanamkan nilai keberlanjutan dan kepedulian lingkungan kepada siswa. “Melalui kegiatan membatik eco printing, anak-anak tidak hanya mengenal seni dan budaya lokal, tetapi juga belajar pentingnya menjaga lingkungan dengan menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Adi menjelaskan tentang batik eco print, bahan yang digunakan, serta proses pembuatannya. Ia juga mengajak siswa untuk berkreasi dan menuangkan ide-ide unik mereka dalam pola batik yang dihasilkan.
Kegiatan P5RA dengan tema kearifan lokal ini mendapat respons positif dari para wali murid. Mereka berharap program serupa dapat terus dilakukan agar anak-anak semakin mencintai budaya Indonesia dengan pendekatan yang lebih ramah lingkungan.
Dengan adanya program ini, sekolah berharap para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga semakin sadar akan pentingnya menjaga alam melalui warisan budaya bangsa. Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal serta melatih keterampilan siswa dalam bidang seni dan kreativitas. (MASANTUKA/MTb)