KARANGDADAP, (HUMAS) — Upaya pencegahan stunting sejak dini terus digencarkan, termasuk melalui edukasi kesehatan kepada remaja. Kamis (6/2), siswi Madrasah Aliyah Nahdhatul Ulama (MA NU) Karangdadap mendapatkan penyuluhan kesehatan gizi dari tiga mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pekalongan (UNIKAL) yang bertempat di mushola madrasah.
Penyuluhan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para siswi tentang pentingnya gizi seimbang, terutama dalam mencegah stunting sejak masa remaja sebagai calon ibu di masa depan. Selain itu, juga dilakukan kampanye pentingnya konsumsi tablet tambah darah (Fe) untuk menjaga kesehatan dan mencegah anemia yang bisa berdampak pada pertumbuhan anak di kemudian hari.
Tiga mahasiswa jurusan Gizi UNIKAL secara bergantian memberikan materi kepada 30 siswi perwakilan dari setiap kelas. Penyuluhan ini juga dihadiri oleh Kepala MA NU Karangdadap, Farid Helmi, beserta beberapa guru yang turut mendukung kegiatan ini.
Salah satu mahasiswa menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami stunting dan dampaknya. “Stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat asupan gizi yang tidak mencukupi dalam jangka waktu lama. Hal ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, sehingga anak lebih pendek dari standar usianya. Lebih dari itu, perkembangan otaknya juga terganggu, yang dapat berdampak pada prestasi akademik dan produktivitas di masa depan,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa stunting bukan sekadar faktor keturunan, melainkan kondisi yang sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang baik. “Upaya ini bertujuan agar generasi muda dapat tumbuh optimal dengan kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang baik, serta siap bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Mahasiswa lainnya, Ida, menyampaikan tiga langkah utama dalam pencegahan stunting. “Pertama, perbaikan pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi, buah, dan sayur. Kedua, perbaikan pola asuh dalam keluarga. Ketiga, memastikan akses sanitasi yang baik serta konsumsi air bersih. Selain itu, pencegahan anemia pada remaja putri juga penting untuk mencegah kelahiran bayi stunting di masa depan,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa ibu berperan besar dalam memastikan kesehatan dan gizi keluarga. Oleh karena itu, edukasi gizi menjadi langkah penting agar para calon ibu memahami cara menjaga kesehatan diri dan anaknya nanti.
Kepala MA NU Karangdadap, Farid Helmi, menyambut baik kegiatan penyuluhan ini. “Alhamdulillah, siswi-siswi kami mendapatkan wawasan tentang pentingnya gizi dan pencegahan stunting. Kami berharap ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat bagi mereka serta mendukung program pemerintah dalam mengatasi stunting sejak dini,” ungkapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan pola makan yang baik demi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.(KDR/MTb)