MAKKAH, (HUMAS) — Fase kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang I resmi berakhir. Kloter terakhir, JKS‑31, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Sabtu dini hari (17/5). Di balik prosesi spiritual ini tersimpan catatan logistik raksasa: jutaan boks katering, puluhan ribu kamar hotel, hingga ribuan armada bus.
Kedatangan Padat, Ketepatan Hebat
- 266 kloter | 103.806 jemaah selama 16 hari (2–17 Mei)
• Garuda Indonesia: 127 kloter (47.080 jemaah)
• Saudia Airlines: 126 kloter (51.283 jemaah)
• Lion Air: 13 kloter (5.443 jemaah) - 22.359 lansia dilayani ekstra ramah.
- On‑Time Performance 95,5 % — hampir tanpa penundaan.
“Alhamdulillah seluruh jemaah gelombang I tiba dengan selamat. Kini kami bersiap menyambut gelombang II lewat Bandara Jeddah,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M. Hanafi di Makkah, Senin (19/5).
Logistik Super: Dari Dapur ke Miqat
- 2.050.541 boks katering tersaji dari 21 dapur di Madinah.
- 89 hotel / 17 ribu kamar menampung jemaah di 5 sektor.
- 64 ribu lebih izin Raudhah (tasreh) telah diterbitkan.
- Ribuan bus bandara + 1.000‑an bus AKAP membawa jemaah menuju Bir Ali dan Makkah.
- 85.628 kartu Nusuk sudah dibagikan demi kelancaran ibadah.
Estafet ke Makkah: Puncak Ibadah Menanti
Sejak 10 Mei, rombongan secara bertahap bergeser ke Makkah—total 155 kloter (60.706 jemaah) telah tiba.
- 695.258 boks katering menyapa mereka di Kota Suci.
- 187 bus shalawat berputar 24 jam hotel–Masjidil Haram.
- Tim bimbingan intensif menguatkan manasik jelang wukuf di Arafah.
Gelombang II kedatangan—melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah—berlangsung 17–31 Mei 2025. PPIH menargetkan distribusi kartu Nusuk 100 % dan penambahan bus shalawat seiring lonjakan jemaah.
Dari angka‑angka fantastis hingga layanan terpadu, rangkaian operasional haji 2025 menunjukkan komitmen pemerintah menghadirkan ibadah yang nyaman, aman, dan khusyuk. Semoga ikhtiar logistik besar ini berujung pada puncak haji yang lancar dan mabrur bagi seluruh tamu Allah. (Humas)