KEDUNGWUNI, (HUMAS) — MTs Negeri 1 Pekalongan kembali menggelar acara Pelepasan dan Pentas Seni peserta didik kelas 9 tahun ajaran 2024/2025 pada Rabu (21/05). Bertempat di lapangan madrasah, acara ini menjadi momen penuh makna, tidak hanya sebagai perpisahan, tetapi juga bentuk apresiasi atas perjuangan dan prestasi siswa selama tiga tahun menempuh pendidikan di madrasah.
Acara yang berlangsung meriah dan khidmat ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Ahmad Farid, Ketua Komite MTsN 1 Pekalongan, Kepala SDN 4 dan SDN 5 Kedungwuni, jajaran wakil kepala madrasah, dewan guru dan staf pegawai, serta ratusan wali murid kelas 9 yang turut hadir menyaksikan kebanggaan buah hati mereka.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh M. Chandra Maulana dan saritilawah oleh Fathinah, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari para tamu undangan, diselingi dengan berbagai penampilan seni peserta didik yang memukau: mulai dari tari tradisional, paduan suara, pertunjukan biola, hingga solo song yang membuktikan betapa beragamnya bakat anak-anak madrasah ini.
Dalam sambutannya, Kepala Kankemenag Kab. Pekalongan, Ahmad Farid, menyampaikan rasa bangga atas capaian yang telah diraih peserta didik MTsN 1 Pekalongan.
“Hari ini adalah bukti kerja keras kalian selama tiga tahun. Prestasi demi prestasi telah kalian torehkan. Jadikan ilmu sebagai bekal untuk meraih masa depan, dan teruslah menjadi generasi yang belajar, berinovasi, dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat,” pesannya.
Kepala MTsN 1 Pekalongan, Komarudin, juga memberikan pesan mendalam bagi para lulusan.
“Di mana pun kalian melanjutkan pendidikan, tetaplah menjadi pribadi berintegritas, berakhlak mulia, dan senantiasa menjaga nama baik almamater,” ucapnya.
Puncak acara ditandai dengan prosesi pelepasan peserta didik kelas 9A hingga 9H, sejumlah 257 siswa, yang satu per satu dipanggil ke panggung untuk menerima tanda kelulusan. Momen ini menjadi simbol kelulusan resmi dan langkah awal menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Salah satu momen paling mengharukan terjadi saat sesi sungkeman, ketika para siswa menghampiri orang tua mereka, bersimpuh, menyampaikan permohonan maaf, dan menyerahkan setangkai bunga. Puisi yang dibacakan dengan suara bergetar oleh Waka Kesiswaan, Emi Shofanah, mengiringi suasana haru yang menyelimuti lapangan madrasah. Tangis haru mewarnai wajah siswa, orang tua, bahkan guru-guru yang menyaksikan momen tersebut.
Perwakilan orang tua siswa, Ali, juga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada para pendidik.
“Kami sangat berterima kasih atas bimbingan dan kasih sayang Bapak/Ibu guru. Anak-anak kami menjadi pribadi yang lebih baik berkat madrasah ini.”
Acara ditutup dengan doa oleh Ircham, menandai akhir dari perhelatan penuh makna ini. Pelepasan tahun ini bukan hanya tentang perpisahan, tetapi juga pengingat bahwa setiap langkah ke depan adalah kelanjutan dari nilai-nilai yang telah ditanamkan di MTsN 1 Pekalongan. (MASANTUKA/MTb)