KAJEN (HUMAS) – Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menyalurkan bantuan zakat produktif kepada 50 mustahik pada Senin (24/06/2025) di Aula Kankemenag. Kegiatan ini menjadi bagian dari program unggulan “Prasmanan Megono”, yang mengusung semangat penguatan kualitas iman dan pangan, termasuk melalui pemberdayaan ekonomi umat.
Para penerima berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Pekalongan, seperti Kajen, Kedungwuni, Kesesi, Wonopringgo, Paninggaran, Bojong, dan Karanganyar. Masing-masing mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp1.000.000, yang ditujukan untuk pengembangan usaha produktif seperti warung, pedagang jajanan, maupun usaha mandiri lainnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, dalam laporannya menyampaikan bahwa zakat yang dikelola secara produktif dapat menjadi pengungkit ekonomi masyarakat.
“Zakat jangan hanya dianggap sebagai bantuan sesaat. Kita dorong agar bisa menjadi modal awal yang menggerakkan ekonomi keluarga para mustahik. Harapannya, ekonomi mereka menguat, ibadahnya pun semakin baik,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau para penyuluh agama Islam untuk terus memantau dan mendampingi para penerima manfaat di wilayah masing-masing agar bantuan tersebut tepat sasaran dan berkembang secara berkelanjutan.
Sementara itu, Mustaqim, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kankemenag, menegaskan bahwa program zakat produktif ini merupakan bentuk konkret komitmen Kemenag dalam mendukung penguatan ekonomi umat berbasis ibadah.
“Kami berharap zakat produktif ini menjadi titik balik bagi para mustahik untuk bangkit. Dengan pendampingan dan komitmen dari penerima, kami optimis ekonomi mereka bisa berkembang, dan ibadah pun semakin berkualitas,” jelasnya.
Kemenag juga berharap para penerima mampu memperbaiki dan memperluas usahanya. Bantuan ini dirancang tidak hanya sebagai solusi jangka pendek, melainkan sebagai bentuk investasi sosial yang mendorong ketahanan ekonomi berbasis keagamaan.
Program Prasmanan Megono sendiri merupakan langkah strategis Kementerian Agama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dari berbagai aspek, termasuk pendidikan, pangan, dan ekonomi umat. Melalui sinergi ini, diharapkan akan terbentuk masyarakat yang berdaya secara ekonomi dan kokoh secara spiritual.
