KAJEN, (HUMAS)— Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan mulai mensosialisasikan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada perwakilan satuan pendidikan keagamaan dan umum di Kabupaten Pekalongan. Program berskala nasional ini menargetkan 53 juta siswa dan santri di seluruh Indonesia, mulai dari SD hingga SMA/MA, termasuk pondok pesantren.
Pada hari Kamis (3/7/2025), bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, kegiatan sosialisasi diikuti oleh 20 perwakilan sekolah umum dan 20 perwakilan madrasah serta pesantren. CKG bertujuan untuk deteksi dini penyakit pada siswa dan santri, sehingga penanganan medis dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, menyampaikan bahwa program ini juga mendorong terciptanya pesantren ramah anak, yang aman secara fisik dan emosional bagi santri. “Kesehatan adalah investasi penting bagi generasi masa depan. CKG adalah langkah nyata untuk mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman,” ujarnya.

Di Kabupaten Pekalongan sendiri, program ini akan menyasar lebih dari 286 madrasah, 110 pondok pesantren, 629 SD, 126 SMP, dan 36 SMA/SMK.
Mewakili Kepala Kantor Kemenag Pekalongan, Kasi Pendidikan Madrasah, Moh. Irkham, menyambut baik inisiatif ini. “Madrasah dan pesantren siap mendukung program CKG. Dengan deteksi dini, kesehatan siswa dan santri akan lebih terjaga, dan pembelajaran pun bisa berlangsung optimal,” ungkapnya.
Sosialisasi ini menjadi langkah awal sinergi lintas sektor dalam menyukseskan CKG, dengan harapan meningkatnya kualitas kesehatan peserta didik di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya. (KDR/MN).