Kab.Pekalongan- Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Kab.Pekalongan menyelenggarakan sosialisasi pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2015. Selasa, (3/2) bertempat di Aula Kankemenag Kab.Pekalongan, Sosialisasi dihadiri Kepala madrasah dan sekitar 100 orang perwakilan dari madrasah dilingkungan Kankemenag Kab.Pekalongan.
Drs.H. Muhammad Dukron Kasi PD Pontren yang mewakili Kepala Kankemenag setempat mengatakan tidak ada yang baru untuk penyelenggaraan SNMPTN tahun 2015. Sebagaimana di tahun tahun 2014, penyelenggaraan SNMPTN kali ini merupakan satu kesatuan yang terintegrasi antara pendidikan menengah dan tinggi. “Salah satunya kaitannya adalah dengan UN (Ujian Nasional), mau dipakai atau tidak, maka jelas kalau UN tidak lulus dan MA/SMA tidak lulus tentu tidak bisa mengikuti SNMPTN. Jadi kaitan integrasinya ada disana,” ujarnya.
Dihadapan Kepala Madrasah/sekolah SMA/MA/SMK/MAK mengungkapkan penyelenggaraan SMPTN 2015 memberi pengakuan semua prestasi akademik siswa selama menempuh pendidikan menengah sebagai pertimbangan. Prestasi -prestasi tersebut antara lain prestasi di OSN, olimpaiade-olimpiade dan lain-lain. disamping itu, adanya prestasik akademik juga memberi kesempatan pula pada penyandang difabel untuk mengikuti. Meskipun kesempatan tersebut hanya untuk program studi-program studi tertentu.
“Ini saya kira yang perlu disampaikan ke adik-adik bahwa sebetulnya semua PTN tidak menghalang-halangi teman-teman difabel masuk di PTN. Hanya saja prodi tertentu tidak bisa, taruhlah Teknik Kimia atau FMIPA Kimia, untuk yang buta warna tidak bisa dan beberapa prodi lain,” ungkapnya.
Untuk mengikuti SNMPTN 2015″Semua mandat pada sekolah, kalau tidak dientrikan tentu tidak bisa daftar. Karena dimulai dari PDSS itu, kita berharap semua pihak untuk penyelenggaraan SNMPTN ini menjunjung tinggi akademik dan kejujuran,” tuturnya.
Meski makanisme pendaftaran SNMPTN tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, MT Pokja Sekretariat mengingatkan tentang kerangka waktu yang sangat riskan. Sebab jika tidak dicermati dan sudah di hari-hari terakhir memasukan nilai siswa maka dimungkinkan terjadi kemacetan mesin. “Memang cukup panjang, namun yang harus diperhatikan adalah cek password karena untuk login. Karena ada yang NPSN ganti, sedang di data PDSS belum berubah. Ini klasik seperti tahun kemarin, belum lagi nanti ada NISN siswa ada yang berubah,” tambahnya. (hufron)