KAJEN – Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (PCFNU) Kabupaten Pekalongan melalui salah satu lembaganya yakni Forum Da’iyah Fatayat (FORDAF) menyelenggarakan Pembinaan dan Penyuluhan Da’iyah Fatayat NU sekaligus Halal bi halal, Sabtu (22/08/2015) di Gedung Serbaguna PCNU di Kedungwuni. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Pekalongan Drs. H. Amat Antono, M.Si beserta istri Hj. Ir. Arini Harimurti, Ketua Tanfidz PCNU KH. Muslikh Khudori, M.Si, dan diikuti oleh ratusan peserta perwakilan dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU.
Ketua Fatayat NU Hj. Mufasiroh, M.S.I menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Pekalongan yang selama ini senantiasa memberikan perhatiannya kepada Fatayat NU Kabupaten Pekalongan didalam mengimplementasikan dan merealisasikan program-program kerja Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Dalam kesempatan itu, ketua Fatayat Mufasiroh melaporkan bahwa peserta pembinaan adalah sahabat-sahabat Fatayat NU pilihan terbaik dari masing-masing Pimpinan Anak Cabang. Hal tersebut, kata Mufasiroh, karena pada pertemuan rutin yang biasanya digelar dalam bentuk pengerahan massa. “Kami atas nama Pimpinan Cabang Fatayat NU mengharapkan sahabat-sahabat yang diutus oleh masing-masing PAC benar-benar bisa menyebarluaskan dan menyampaikan apa yang diperoleh dari pembinaan dan penyuluhan ini,” ujarnya.
“Kami juga sangat mengharapkan program seperti ini tidak berhenti sampai di sini saja tetapi tetap akan ditindaklanjuti pada kegiatan intensif berikutnya. Dan kami mohon kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan ini sampai akhir kegiatan agar apa yang menjadi cita-cita bersama akan terwujud,” imbuh Mufasiroh.
Selaku Ketua Fatayat NU Kabupaten Pekalongan, Hj. Mufasiroh, M.S.I mengingatkan kepada seluruh pengurus maupun anggota Fatayat bahwa salah satu lembaga di Fatayat NU, FORDAF memiliki peranan yang sangat strategis. Yakni, para sahabat selaku da’iyah akan secara langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya anggota Fatayat NU di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, lewat pembinaan dan penyuluhan para sahabat da’iyah Fatayat NU dapat merespons setiap permasalahan yang ada di masyarakat khususnya permasalahan-permasalahan yang ada di tubuh Fatayat NU itu sendiri.
Sementara itu, Ketua PCNU KH. Muslikh Khudori, M.Si dalam sambutan menyampaikan bahwa menjadi seorang da’iyah Fatayat NU mempunyai tugas membina masyarakat sekaligus keluarga yang sejahtera. “Negara ini atau masyarakat NU ini tidak bisa berdaya manakala Fatayatnya tidak berdaya. Adanya masyarakat dan negara yang baik karena muncul dari didikan para ibu yang baik karena ibu-ibulah yang bertanggungjawab membina anak-anaknya sehingga menjadi generasi-generasi yang baik. Disinilah scope seorang da’iyah dari Fatayat NU, bukan sekedar dakwah keluar tetapi dakwah ke rumah tangga itu jauh lebih penting,” katanya.
Sedangkan Bupati Antono dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada NU Kabupaten Pekalongan atas apa yang selama ini sudah diberikan kepada Kabupaten dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Antono mengajak segenap anggota Fatayat NU untuk bersama-sama introspeksi dan merenung terhadap apa yang sudah kita lakukan dan apa yang harus kita kerjakan untuk hari esok. “Dengan kita mengevaluasi, mengintrospeksi diri maka pengabdian kita, taqwa kita dan kerja kita bisa semakin baik karena bagaimanapun evaluasi, introspeksi adalah sesuatu yang harus kita lakukan,” terang Bupati.
Kepada para da’iyah peserta pembinaan dan penyuluhan, Bupati mengharapkan agar mereka bersedia menjadi narasumber, pembimbing bagi masyarakat di wilayah masing-masing. “Saya titip dan minta para Da’iyah Fatayat untuk mengajari, jelaskan kepada masyarakat agar menjadi masyarakat yang cerdas, masyarakat yang dalam ketaqwaannya itu dilandasi dengan rasionalitas yang sakaligus juga kepercayaan kepada Allah SWT,” imbuh Bupati Antono.
“Kenapa hal ini saya angkat dan sampaikan? Karena dalam kondisi seperti saat ini bangsa yang semakin dinamis sekarang ini, kadang-kadang ada informasi yang belum tentu kebenarannya. Untuk itu mari kita jaga kekompakan dan kebersamaan dengan berpikir jernih, mendengarkan apa yang menjadi arahan Pimpinan dan mendengarkan apa yang menjadi acuan kita,” tandas orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan tersebut mengakhiri sambutan.