Pekalongan – Madrasah Aliyah Salafiyah (MAS) Simbang Kulon, Buaran menjadikan mata pelajaran (mapel) muatan lokal (mulok) kitab kuning yang diberikan kepada siswa setiap hari, menjadi unggulan.
“Di sini muatan lokal yang ditonjolkan. Kami memakai kitab klasik, kitab kuning dalam pembelajaran muatan lokal. menjadi ikon madrasah aliyah swasta yang menonjolkan muatan lokal kitab kuning,” ujar Guru BK , Ahmad Syafiq kepada Pengelola website Kankemenag Kab. Pekalongan, Kamis (16/11) saat bertemu diruang guru MAS Simbang Kulon, usai mengajar siswanya.
Disebutkan, ada beberapa mapel mulok yang diajarkan kepada siswa setiap hari, diantaranya qiroatil quran, ilmu balaghoh, ilmu faroidh, Alfiyah Ibnu malik, Hujjah Ahlussunnah Waljamaah, dan lain-lain. Mapel mulok tersebut akan menjadi ujian muatan lokal yang harus dilewati oleh siswa kelas tiga.
“Semua pembelajaran kitab kuning itu kami jadikan ujian muatan lokal, sehingga apabila siswa tidak lulus ujian lokal, ujian nasionalnya juga bisa terdepak,” tambah Pak Syafiq, sapaan akrabnya.
Selain sebagai mapel mulok, pembelajaran kitab kuning juga menjadi kegiatan ekstrakulikuler di Disebutkan ada beberapa ekstrakulikuler keagamaan di sekolah ini, antara lain pembacaan kitab kuning, kaligrafi, tilawatil quran, dan bahasa Arab. Sedangkan ekstrakulikuler non keagamaan antara lain pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) dan majalah sekolah.
Ciri khas lain yang identik dengan sekolah ini adalah pemisahan siswa putra dan putri dalam proses pembelajaran. Siswa putra melaksanakan Kegiatan Belajar mengajar (KBM) di gedung sekolah yang terletak di Simbang Kulon gang 1, sedangkan siswa putri di Simbang Kulon gang 2. Pada tahun ajaran 2017/2018 tercatat ada 1.211 siswa yang terbagi atas 27 rombongan belajar (rombel), 15. (hfr/rf)