KAJEN – Fenomena alam langka yakni gerhana matahari total menjadi sebuah peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Tak terkecuali siswa-siswi di MI Walisongo Kranji 01.
Sejak pukul 07.00 para siswa-siswa madrasah ibtidaiyah, Kranji Kedungwuni sudah berkumpul di pelataran madrasah lengkap menggenakan pakain ibadah, bagi perempuan memakai mukena dan laki-laki sarung serta peci.
Mereka sekolah tak sabar menunggu peristiwa yang tidak setiap saat terjadi tersebut. Dibantu dengan alat proyektor yang kemudian dipancarkan di layar putih yang telah disediakan oleh para pengajar di sana.
Siswa-siswi madrasah yang lokasinya berdekatan dengan kediaman pribadi Bupati Pekalongan terpilih Asip Kholbihi itu secara hikmat menyaksikan detik-detik terjadinya gerhana matahari total. Peristiwa ini kemudian dijadikan praktik belajar menunaikan ibadah shalat gerhana matahari.
Salah satu pengajar di MI Walisongo, Kranji 01 itu, Muhammad Rifda Ujza menyatakan, madrasah memang sengaja menggelar praktik shalat gerhana matahari usai menyaksikan secara bersama-sama dengan siswa peristiwa langka tersebut.
“Ini bentuk pembelajaran bagi siswa tentang fenomena alam, sekaligus praktik melaksanakan ibadah shalat gerhana matahari,” ujarnya, Rabu (9/3).
Adapun selaku imam dalam shalat tersebut adalah salah satu guru di madrasah yaitu Muhammad Ismail sekaligus sebagai khotib dalam pelaksanaan shalat gerhana matahari tersebut. Usai shlat, para siswa, lanjut dia, kemudian diajak ke makam sesepuh Kranji, Mbah Nur Anom untuk berziarah ke sana.
Praktik shalat gerhana juga dilaksanakan oleh siswa-siswi MTs Gondang Wonopringgo. Hal ini sebagai bentuk pengamalan langsung dalam menyikapi fenomena alam yang diajarkan oleh agama Islam.