KEDUNGWUNI – Program Tahfidzul Quran yang dicanangkan Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) Proto, tampaknya banyak menuai tuah positif. Salah satunya, berkat program tersebut, sebanyak 5 khafidz dan khafidzoh dari Madrasah setempat, diterima di Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN), Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui jalur prestasi.
“Alhamdulillah ada 5 anak yang diterima di UNNES lewat jalur SPMU dengan katagori kemampuan luar biasa sebagai khafidz dan khafidzoh 30 juz,” terang Waka Kurikulum MASS Proto, Muh Badrudin SPd.
Bahrudin menyebutkan Kelima khafidz/khafidzoh tersebut yakni, Mahbub Junaidi, Arina Sika Manasikana, Eka Amania Majidah, Lutfiatun Khanifah, Sulistiyana, sudah diterima di Universitas Negeri Semarang sejak akhir Maret lalu.
Masing-masing dari mereka, tambah Badrudin, mengambil Fakultas Pendidikan, program studi Bimbingan Konseling, Matematika, Ekonomi Akuntansi, Kimia, dan Teknik informatika dan Komputer.
“Pendaftaran kan dari tanggal 5 Februari sampai 18 Maret. Mereka melampirkan piagam-piagam atau sertifikat kejuaraan. Dan yang paling penting adalah syahadah atau ijasah khafidz dan khafidzhoh. Diupload semua, setelah itu baru mengisi data diri. Kemudian wawancara, dan Alhamdulillah diterima. Ini sudah regristrasi tinggal nunggu berangkat kuliah,” jelasnya.
Terkait dengan proses pendaftaran anak didiknya melalui jalur prestasi program tahfidzul Quran di UNNES, diceritakan, awalnya pihak sekolah mendapat sosialisasi dari UNNES melalui dinas pendidikan. Pihak sekolah pun menginformasikan terkait sosialisasi tersebut kepada mereka (anak didik) yang mengikuti program tahfidzul Quran, maupun yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, khususnya Unnes, supaya bisa mendaftar. kemudian pihak sekolah memfasilitasi mereka untuk mendaftar melalui SPMU secara online di Madrasah setempat.
“Setelah mereka (kelima khafidz dan khafidzoh) mendapatkan kartu peserta, mereka mengikuti tes wawancara di Unnes. Alhamdulillah ketrima semua dengan Uang Kuliah (UKT) tunggalnya itu juga alhamdulillah lebih ringan. Lima Ratus Ribu Rupiah perbulan itu kan lebih ringan,” ungkapnya.
Terkait dengan Program Tahfidzul Quran di MASS Proto, menurut Bahrudin, ini merupakan sebuah awal yang baik bagi Madrasah. Kedepan, Pihaknya pun mengaku akan terus mengembangkan program tahfidzul Quran.
“Semoga kedepannya lebih banyak lagi siswa dari madrasah ini yang diterima di PTUN. Diimbangi dengan program tahfidz yang sudah kita jalankan ternyata ada manfaatnya, jadi manakala ada seleksi penerimaan mahasiswa baru lewat tahfidul Quran dari PTUN kita sudah siap. Kemudian bagi siswa yang melanjutkan ke PTUN harapannya biar lulus, serta dapat berprestasi disana. Sehingga nanti mereka bisa mengabdi di mayarakat dengan baik,” ujar Bahrudin.
Sementara itu Suhartono, ayah dari Eka Amania Majidah mengaku sangat bersyukur atas pencapaian yang telah dicapai oleh putrinya. Suhartono mengatakan, jurusan atau progam studi yang dipilih oleh putrinya di Unnes yakni Pendidikan Ekonomi Akuntansi merupakan pilihan putrinya sendiri. Oleh karena itu, disamping melakukan pengembangan secara keilmuan, ia pun berharap kepada putrinya agar dapat memberikan kontribusi terhadap tempatnya menimba ilmu, khususnya terkait dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan.
“Ya tentu saja Alhamdulillah bersyukur, karena pendidikan yang dituju memang sesuai dengan keinginan anak, bukan istilahnya anjuran dari orang tua, memang murni keinginan anak. Harapanya kedepan, disana bisa mengembangkan keilmuannya dan juga karena memang melalui jalur prestrasi Tahfidul Quran, mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi terutama ketika ada kegiatan keagamaan,” tandas Suhartono.