KAJEN – “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kab. Pekalongan, saya menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada penyelenggara yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Dan juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para habib, alim, kyai, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh wanita, serta masyarakat semuanya yang telah bersama-sama mendukung dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan”. Demikian sambutan tertulis Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, M.Si yang dibacakan oleh Wakil Bupati Fadia Arafiq pada acara Peringatan Isra Miraj sekaligus Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Pagumenganmas Kecamatan Karangdadap, Senin (11/6) malam.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa era globalisasi yang sedang berlangsung menyebabkan sekat antar negara menjadi tiada, arus modernisasi dan informasi datang begitu cepat, serta tanpa terasa budaya bangsa Indonesia yang santun, rendah hati, sabar, semangat patriotis dan nasionalis yang agamis kian kikis serta semangat nasionalisme semakin memudar. Oleh karena itu, pada momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, kita jadikan tonggak sejarah untuk mengenang kembali perjuangan Nabi yang gigih, semangat pantang menyerah, namun tetap menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta memberikan penghargaan hak azasi manusia.
Dan dalam momen ini juga kita bisa mencari makna maulid nabi, yaitu perlunya meneladani peri kehidupan Nabi dalam mewujudkan kerukunan, persatuan dan kesatuan umat yang mempunyai corak ragam perbedaan. Karena persatuan dan kesatuan rakyat merupakan modal dasar dalam membangun Kabupaten Pekalongan yang tercinta ini. Selain itu, untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat ukhuwah Islamiyah, juga memperteguh landasan keimanan kepada Allah SWT.
Peringatan maulid nabi juga sebagai sarana introspeksi bagi kita dalam meneladani setiap pikiran, ucapan dan tindakan Nabi Agung Muhammad SAW yang akhlakul karimah dalam kiprah pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sementara itu Gus Hanif dari Sampangan Kota Pekalongan dalam ceramahnya mengingatkan kepada segenap warga nahdliyin umumnya dan hadirin khususnya untuk senantiasa meningkatkan kecintaannya kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW. Kyai kharismatik tersebut dalam kesempatan malam hari itu memberikan penjelasan kepada umat Islam utamanya kepada yang tidak setuju adanya peringatan Maulid Nabi, Isra Miraj dan Nuzulul Quran.
Menurutnya, Maulid Nabi, Isra Miraj dan Nuzulul Quran diperingati oleh umat Islam adalah dalam rangka untuk menumbuhkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. “Semakin banyak kita mengumandangkan sholawat-sholawat Nabi, maka akan semakin besar rasa cinta kita kepada Rasulullah,” tegas Gus Hanif. Sedangkan Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa kita sebagai umat Islam, sebagai warga negara Indonesia harus mencintai tanah air. Karena mencintai tanah air adalah bagian dari kita mencintai Rasulullah SAW. Pengajian yang digelar di sepanjang jalan masuk Desa Pagumenganmas tersebut dipadati ribuan jamaah dari seluruh penjuru wilayah baik Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan maupun Kabupaten Batang bahkan Kabupaten Pemalang. Dimana sebagai besar dari mereka berpakaian serba putih. Acara diakhiri dengan menyantap makan malam yang disajikan dalam baki/penampan besar, yang di setiap penampan disantap bagi 4 sampai 5 orang.