Kajen – Kenaikan kuota jemaah haji Indonesia tahun 2017, yang naik signifikan disambut baik masyarakat. Selain kembali normal menjadi 211 ribu, Indonesia juga mendapat tambahan 10 ribu kuota dari Pemerintah Arab Saudi.
Kenaikan itu, diharapkan bisa mengurangi antrean jemaah yang sudah demikian panjang. Meski begitu ada tantangan tersendiri bagi Kementerian Agama pada penyelenggaraan haji tahun ini, dengan penambahan kutoa itu. Pertama, jumlah petugas harus mencukupi untuk memastikan layanan yang kita berikan sudah sesuai dengan kontrak.
Hal tersebut dibenarkan oleh Moh. Fauzan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kankemenag Kab. Pekalongan, saat di temui di ruang kerjanya (10/2), petugas yang dibutuhkan pasti semakin banyak dengan banyaknya jemaah yang harus dilayani. Keberadaan petugas dibutuhkan untuk memastikan agar setiap layanan yang diberikan kepada jemaah sudah sesuai dengan kontrak, baik yang terkait katering, transportasi, akomodasi, dan lainnya, ujarnya.
Apalagi, Indonesia mendapat tambahan sebanyak 10 ribu. dan juga apabila terdapat tambahan penempatan jemaah haji kita di tenda yang berada di kawasan Mina Jadid (manthiqatu-dhil).
Tantangan ketiga terkait harga sewa hotel. Kenaikan kuota akan berimplikasi juga pada potensi kemungkinan meningkatnya harga sewa akomodasi. Sebab, persaingan dengan negara-negara lain akan lebih ketat khususnya di Madinah. (hufron