Kab. Pekalongan – MTs YMI Wonopringgo berketempatan untuk peyelenggaraan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Paket B (Wustha) PKPPS (Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah), secara semi daring. Hal itu dilakukan sebagai strategi menghadapi kendala teknis di lapangan.
Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) merupakan sebuah program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia bagi Pondok Pesantren Salafiyah yang meliputi 3 tingkatan: Jenjang Ula yang setara dengan SD/MI, jenjang Wustha yang setara dengan SMP/MTs, dan jenjang Ulya yang setara dengan SMA/MA/SMK/MAK.
Kepala MTs YMI Wonopringgo, M Umar Mahmudi SHI, menuturkan ANBK Paket B gelombang 2 ini dilaksanakan pada Rabu dan Kamis, 6-7 Oktober 2021 dan diikuti oleh 72 siswa yang berasal dari 7 pondok pesantren di Kabupaten Pekalongan. “Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi kedua dan ketiga, dimulai pukul 10.30-12.30 dan 14.00-16.00. Metode yang digunakan semi daring. Sama seperti ANBK utama tentang literasi dan numerasi,” jelasnya. Sebelumya pada tanggal 22 – 23 September 2021 juga di adakan ANBK paket C (Ulya) dari 2 pesantren.
Disebutkan, pelaksanaan melalui sistem semi daring memberikan hasil tersendiri. Di saat beberapa yang full online tertunda akibat jaringan dan busy trifick internet, di MTs YMI Wonopringgo belum mendengar adanya kegagalan atau tertunda.
“Sama seperti gelombang 1 tanggal 4-5 Oktober 2021, ini di gelombang 2 ANBK paket B Wustha tanggal 6-7 Oktober untuk dua hari ini, Alhamdulillah semuanya lancar dan sukses dijalankan ANBK-nya, karena sepakat pakai semi online,” katanya. Pihaknya berharap, ANBK yang meliputi tiga komponen dengan jenjang sesi ini bisa sempurna dilaksanakan oleh para siswanya. (Nt/Ant).