KARANGANYAR, (HUMAS) — Sebanyak 36 operator Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari seluruh Kabupaten Pekalongan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Persiapan Uji Coba Integrasi EMIS Simpatika 2024. Acara ini digelar oleh Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) sebagai respons terhadap surat dari Dirjen Pendis Kementerian Agama RI terkait Uji Coba Integrasi EMIS Simpatika yang direncanakan berlangsung mulai 28 Oktober hingga 30 November 2024.
Kegiatan Bimtek berlangsung selama satu hari pada Rabu, 23 Oktober 2024, bertempat di Rumah Makan Sambel Ndeso, Karanganyar. Dalam acara tersebut, 36 operator MTs berkumpul untuk mendapatkan bimbingan teknis mengenai pengelolaan data EMIS dalam persiapan uji coba integrasi dengan Simpatika.
Kegiatan Bimtek dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Pekalongan, yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Moh. Irkham. Dalam sambutannya, Irkham menekankan pentingnya peran operator dalam dunia pendidikan, khususnya dalam mendukung program prioritas Kementerian Agama, yaitu Madrasah Digital.
“Ada salah satu poin pada visi dan misi Kemenag, yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan. Ini harus kita ingat baik-baik, dan Madrasah Digital adalah salah satu langkah untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Irkham. “Saya minta kepada operator untuk menciptakan ruang komunikasi yang nyaman sehingga segala permasalahan dapat dengan mudah diselesaikan.”
Di tingkat kabupaten, Ibu Intan sebagai admin akan selalu siap membantu para operator dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terkait data EMIS.
Ketua KKMTs, Nurtiyono, yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengungkapkan bahwa Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para operator MTs mengenai penginputan data EMIS. Ia menekankan pentingnya bimbingan teknis dalam menghadapi uji coba integrasi EMIS dengan Simpatika yang akan segera dilaksanakan.
“Saya mengajak para operator untuk serius mengikuti Bimtek ini. Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, serap ilmu yang diberikan narasumber, dan perhatikan setiap materi yang disampaikan agar seluruh operator mampu memaksimalkan tugas dalam pendataan EMIS 4.0 secara objektif,” tegas Nurtiyono.
Para peserta Bimtek menyambut baik kegiatan ini. Mereka melihatnya sebagai ajang untuk menjalin silaturahmi dengan sesama operator, bertukar informasi, dan berbagi pengalaman serta solusi terkait kendala yang sering dihadapi dalam pengelolaan data EMIS.
Bimtek ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dalam reformasi dan transformasi digital di madrasah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pekalongan. (KDR/MTb)