Wiradesa-Sebanyak 40 orang guru agama Katolik dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga SLTA se-karasidenan Pekalongan mengikuti orientasi tenaga kependidikan, Senin – Kamis (1-4/8) di Auditorium Hotel Marlin Wiradesa Pekalongan.
Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Purwaningsih mengatakan, bahwa orientasi ini diadakan untuk menyiapkan guru agama Katolik yang siap secara tekhnis. Tehnis tersebut mencakup penyampaian materi pelajaran agama dengan Kurikulum 2013 kepada peserta didik. Harapanya, setelah mengikuti orientasi ini guru dapat mengimplementasikannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sekolah secara tepat dan sesuai dengan materi yang disampaikan.
Plt. Kankemnag Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni sebagai salah satu nara sumber mengatakan, bahwa tantangan dan tanggung jawab guru agama sekarang lebih berat. Kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan perubahan mental dan watak peserta didik. Dampak negatif yang terasa dari perkembngan IPTEK adalah menurunya moralitas peserta didik.
Lebih lanjut Imam menjelaskan bahwa, guru agama diharapkan lebih mengutamakan mendidik dari pada mengajar. Karena mendidik lebih ditekankan kepada pembentukan watak sebagai produk utama sedang mengajar hanya sebatas mentrasfer ilmu saja.
Sementara itu Pembimas Katolik dari Kawil Kemenag Jateng mengarahkan peserta bimtek untuk mengimplementasikan tehnik pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Tehnik tersebut meliputi proses peserta didik melakukan pengamatan, bertanya, bereksperimen, mengumpulkan informasi (asosiasi) dan melakukan komunikasi.Kemudian dimunculkan dalam proses pembelajaran, terutama terprogram dalam bentuk RPP di kegiatan inti.
Pemaparan pemateri menekankan pada hak warga negara atas perubahan kurikulum 2013. Dinyatakan bahwa kurikulum tersebut menuntut guru pendidikan agama Katolik dan inovatif dalam model pembelajaran. Penguasaan terhadap Informasi dan Technology(IT) menjadi mutlak agar wawasanya bertambah, dengan begitu akan munculkan kreatifitas. (hfn)