KAJEN, (HUMAS) — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan kembali melaksanakan apel pagi rutin yang berlangsung di halaman kantor pada Senin (23/6). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dipimpin langsung oleh Kepala Subbagian Tata Usaha, Gunawan. Dalam amanatnya, Gunawan menyampaikan berbagai agenda strategis dan pencapaian yang telah diraih Kemenag selama bulan Juni 2025. Ia mengapresiasi semangat kolaboratif seluruh ASN dalam menyukseskan program-program kementerian, baik di lingkup internal maupun lintas sektoral.

Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah launching program “Prasmanan Megono” yang menjadi gerakan penguatan kualitas iman dan pangan demi mewujudkan keluarga yang harmonis dan mandiri. Menariknya, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan peluncuran lagu berjudul Prasmanan Megono yang diciptakan langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Dr. Drs. H. Ahmad Farid, M.S.I.,“Ini adalah bentuk inovasi dalam dakwah sosial yang membumi dan menyentuh aspek kehidupan keluarga,” ujar Gunawan.
Selain itu, ia juga melaporkan bahwa proses pemulangan jamaah haji Kabupaten Pekalongan berjalan lancar dan tertib, berkat koordinasi yang baik antar lintas sektor. Dalam waktu dekat, lanjut Gunawan, kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) akan segera dimulai. Ia mengajak seluruh elemen untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan agenda syiar Al-Qur’an tersebut. Tak ketinggalan, Gunawan turut menyampaikan bahwa bulan Juni juga diwarnai dengan pengukuhan pengurus Dharma Wanita Persatuan, bersamaan dengan pendampingan dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama.

Dalam arahannya, Gunawan juga menyinggung kebijakan efisiensi anggaran yang terus digalakkan. Salah satu isu strategis yang tengah dibahas adalah implementasi skema kerja fleksibel Work From Anywhere (WFA) sesuai Peraturan Menpan RB Nomor 4 Tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa efisiensi bukan hanya soal anggaran, tetapi juga mencakup penataan ruang kerja dan pola kolaborasi. “Kementerian sedang mengkaji konsep open space tanpa skat ruangan, di mana fungsi keuangan, kepegawaian, dan umum berada dalam satu ruang luas yang fleksibel. Ini tidak hanya memangkas pemborosan ruang, tapi juga membangun budaya kerja yang lebih terbuka dan adaptif,” jelasnya. Gunawan menutup arahannya dengan ajakan untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan arah kebijakan nasional, demi pelayanan publik yang lebih efisien dan berdampak. (MEY/MTb/MN)
