KAJEN, (HUMAS)– Dalam rangka memperkuat sinergi antar-instansi dalam pemantauan dan evaluasi keberfungsian bantuan infrastruktur sanitasi, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Riset Daerah (Bapperida) Kabupaten Pekalongan menggelar Rapat Koordinasi Keberfungsian Bantuan Sanitasi, Rabu, 6 Agustus 2025, bertempat di Ruang Rapat Amarta Bapperida Kab. Pekalongan
Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Tim Perencana dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU Taru), serta Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Pekalongan.
Pertemuan ini bertujuan untuk menginventarisasi kondisi terkini bantuan sanitasi yang telah disalurkan ke berbagai lembaga dan lokasi sasaran, termasuk ke lembaga pendidikan keagamaan, serta membahas strategi bersama untuk menjaga agar sarana dan prasarana sanitasi yang telah dibangun tetap berfungsi optimal dan berkelanjutan.
Kepala Bidang Ekonomi dan Infrastruktur Bapperida Kabupaten Pekalongan, Widi Hari Nugroho dalam sambutannya menekankan pentingnya komitmen lintas sektor dalam mendukung keberlanjutan program sanitasi. Ia menyatakan bahwa bantuan sanitasi bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga menyangkut perubahan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
“Kami berharap rapat ini menjadi wadah koordinasi aktif untuk menyatukan langkah dalam menjaga keberfungsian sanitasi, agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang oleh masyarakat,” ujarnya.

Tim Perencana BPPW Provinsi Jawa Tengah turut memaparkan sejumlah temuan dan evaluasi lapangan, serta memberikan masukan teknis mengenai pengelolaan sanitasi pasca-bantuan. Dinas Perkim LH dan PU Taru melaporkan progres dan kendala teknis yang ditemukan dalam pengawasan di lapangan.
Sementara itu, perwakilan dari Kankemenag Kabupaten Pekalongan menyampaikan bahwa bantuan sanitasi sangat berdampak bagi lembaga keagamaan, terutama pondok pesantren dan madrasah yang sangat membutuhkan sarana sanitasi yang layak. Kementerian Agama siap bersinergi dalam pembinaan dan edukasi penerima manfaat agar sarana sanitasi dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik.
Melalui rapat koordinasi ini, seluruh pihak sepakat untuk memperkuat kolaborasi, menyusun rencana aksi pemantauan bersama, serta mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan fasilitas sanitasi demi mendukung kesehatan lingkungan dan kesejahteraan warga Kabupaten Pekalongan. (NF/MN)