KAJEN, (HUMAS) — Kamis (25/07/2024), bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, kegiatan Forum Group Diskusi (FGD) berlangsung dengan fokus utama membahas evaluasi Penerimaan Peserta Didik Madrasah (PPDM) untuk Tahun Ajaran 2024/2025. Acara ini menghadirkan partisipasi dari para kepala madrasah, pengurus yayasan induk madrasah, dan pengawas bina, serta menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Moh. Irkham, Ketua Pokjawas Madrasah H. Muslimin, dan perwakilan dari Yayasan MIS Wonoyoso 02 Buaran, yang telah sukses mengelola berbagai lembaga pendidikan seperti TPA, KB, TK, RA, MI, dan MTs.
Dalam paparannya, Imam Tobroni menekankan tiga kunci sukses madrasah yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Peningkatan Akses Layanan Pendidikan: Madrasah harus memastikan dapat menampung, menerima, dan melayani setiap anak usia sekolah untuk menjadi peserta didik. Ini merupakan langkah awal untuk menjamin akses pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
- Peningkatan Mutu Pendidikan: Fasilitas sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang kelas yang nyaman, halaman bermain, tempat olahraga, kamar mandi, musholla, serta infrastruktur IT seperti komputer dan internet sangat diperlukan. Selain itu, kualitas SDM pengajar juga harus ditingkatkan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.
- Peningkatan Daya Saing: Prestasi madrasah dalam berbagai lomba menjadi daya tarik atau brand tersendiri. Dengan memenangkan kompetisi, madrasah dapat menunjukkan keunggulan dan menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah tersebut.
Dengan berpegang pada ketiga aspek tersebut, Imam Tobroni yakin bahwa madrasah akan terus eksis dan berkembang.
Sementara itu, Ketua Pokjawas Madrasah, H. Muslimin, menguraikan berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi penerimaan siswa di madrasah. Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan dialog interaktif, tanya jawab, dan diskusi mendalam tentang kendala yang dihadapi para pengurus yayasan serta kepala madrasah dalam proses penerimaan peserta didik baru. Diskusi ini dipimpin langsung oleh Kasi Penma, yang bersama para peserta saling berbagi masukan dan pengalaman untuk mencari solusi dan merancang tindak lanjut yang efektif ke depannya.
Di akhir kegiatan, perwakilan dari Yayasan Wonoyoso, yang dikenal sukses dalam pengelolaan berbagai jenjang pendidikan, berbagi tips keberhasilan mereka. Beberapa kunci sukses yang disampaikan antara lain:
- Anak-anak guru yayasan wajib bersekolah di yayasan dengan biaya pendidikan gratis: Ini memastikan loyalitas dan kepercayaan penuh dari staf pengajar terhadap lembaga.
- Pemeriksaan rutin oleh pengurus: Pengurus yayasan secara intens dan berkala memantau kondisi lembaga pendidikan untuk memastikan semua berjalan dengan baik dan tidak menunggu masalah muncul sebelum diatasi.
- Hubungan baik dengan tokoh setempat dan masyarakat: Menjalin komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan tokoh masyarakat setempat membantu memastikan semua anak-anak di sekitar masuk dan bersekolah di lembaga mereka.
- Pembebasan biaya untuk anak-anak yatim: Kebijakan ini memberikan dampak sosial yang positif dan membantu memperluas akses pendidikan bagi semua kalangan.
Pengurus Yayasan Wonoyoso juga menekankan pentingnya pelayanan prima sebagai faktor utama untuk mencapai kepuasan konsumen. Dengan memberikan pelayanan terbaik, mereka berharap dapat meningkatkan loyalitas dan menarik minat orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga tersebut.
Melalui kegiatan ini, diharapkan madrasah-madrasah di Kabupaten Pekalongan dapat terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan, mutu pembelajaran, dan daya saing sehingga mampu mencetak generasi yang berprestasi dan berdaya saing tinggi. Kegiatan FGD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan inovasi baru dalam sistem penerimaan peserta didik madrasah yang lebih baik di masa depan.
Dengan evaluasi dan diskusi yang konstruktif, diharapkan madrasah-madrasah di Kabupaten Pekalongan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. (KDR/MAH/MTb)