TIRTO, (HUMAS) – MTs Salafiyah NU Karanganyar sukses menggelar acara puncak Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5RA) melalui kegiatan Gelar Karya. Acara ini berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa (25–26 November 2024), dengan rangkaian kegiatan utama berupa Pemilihan Umum OSIS (Pilosis) dan Market Day.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala MTs Salafiyah NU Karanganyar, Muhammad Fatkhurokhim, menyampaikan pesan penuh makna kepada para siswa.
“Kegiatan Gelar Karya P5RA ini adalah sarana belajar berdemokrasi dan berwirausaha. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga yang dapat kalian praktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan,” tandasnya.
Pemilu OSIS: Belajar Demokrasi Sejak Dini
Pemilu OSIS dilaksanakan pada 25 November 2024, setelah upacara Hari Guru Nasional. Kegiatan ini menjadi puncak dari tema Suara Demokrasi, yang diajarkan sepanjang semester gasal Tahun Pelajaran 2024/2025. Proses pemilu dilakukan secara formal, menyerupai pesta demokrasi yang sesungguhnya, dimulai dari pembentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), seleksi calon, sosialisasi, kampanye, debat pasangan calon, hingga pemungutan suara.
Dalam pemilu ini, pasangan calon nomor urut 3, Alisia Yulia Rahma dan M. Asrorul Huda, terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS setelah mengalahkan tiga pasangan calon lainnya. Dalam pidatonya, Alisia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak dan berjanji akan membawa OSIS MTs Salafiyah NU Karanganyar menuju kemajuan yang lebih baik.
Market Day: Inovasi Kuliner dari Umbi-Umbian
Pada 26 November 2024, tema Kreasi Makanan Berbahan Dasar Umbi-Umbian menjadi fokus Market Day, yang merupakan puncak dari tema kewirausahaan P5RA. Acara ini diawali dengan penampilan Tari Sego Megono oleh siswa kelas 9 putri dan Tari Saman dari siswa kelas 9 putra, menambah semarak kegiatan.
Koordinator Kegiatan. Afiyah, mengungkapkan bahwa proses persiapan Market Day berlangsung selama satu semester. Para siswa dilatih mengolah bahan lokal, seperti umbi-umbian, menjadi makanan modern yang bernilai jual. Mereka juga diajarkan membuat merek dagang yang menarik serta menghitung nilai jual secara ekonomis.
“Proyek seperti ini sangat bermanfaat untuk mengasah kreativitas siswa sekaligus memanfaatkan produk lokal menjadi makanan modern yang diminati generasi muda,” ujarnya.
Produk yang dijajakan pada Market Day ini, seperti momorol ubi, moci ubi, ubi pelangi, pastel kentang, stik kentang ganderwo, hingga bola-bola ubi, ludes terjual dalam waktu kurang dari 30 menit.
Kegiatan Gelar Karya P5RA di MTs Salafiyah NU Karanganyar tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai demokrasi dan kewirausahaan yang akan berguna di masa depan. Dengan antusiasme peserta dan dukungan semua pihak, acara ini berhasil menciptakan momen pembelajaran yang inspiratif dan penuh kesan. (MAS/MTb)