TIRTO, (HUMAS) — Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di MTs Salafiyah NU Karanganyar berlangsung meriah dengan serangkaian kegiatan untuk menggali potensi peserta didik. Sejumlah lomba digelar, berfokus pada pencarian bakat dan talenta di bidang seni serta keterampilan yang bernuansa religius. Acara pencarian bakat ini dimulai dari Ahad hingga Senin, 20—21 Oktober 2024.
Selama dua hari, panitia menyelenggarakan enam cabang lomba yang terbagi berdasarkan hari. Pada Ahad, 20 Oktober 2024, dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, dilombakan tiga cabang: Qosidah khusus untuk siswa putri, Membaca Puisi Religi, dan Qiroatul Qutub (membaca kitab). Sedangkan pada Senin, 21 Oktober 2024, digelar lomba Qiroatul Qur’an, Kaligrafi, dan Adzan khusus siswa putra, yang memperebutkan berbagai penghargaan.
Kepala Madrasah, H. M. Fatkhurokhim, menyampaikan bahwa peringatan HSN tahun ini difokuskan pada peningkatan prestasi peserta didik, khususnya di bidang keagamaan. “Madrasah kita telah tiga tahun membuka program kelas takhasus, sehingga kemampuan siswa dalam membaca kitab harus diperhitungkan dalam lomba ini,” ujarnya dengan penuh semangat.
Wakil Kepala Madrasah sekaligus Ketua Panitia, Bapak Sukron, menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mencari dan mengembangkan bakat para siswa-siswi atau santri madrasah, sekaligus mempersiapkan mereka untuk mengikuti kompetisi di tingkat kabupaten. “Tema lomba kali ini adalah Gali Potensi untuk Raih Prestasi, sebagai bentuk implementasi dari tema HSN tahun ini, yaitu Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan,” jelasnya.
Untuk para pemenang, pihak madrasah memberikan penghargaan berupa trofi, piagam, dan beasiswa. Juara pertama berhak atas beasiswa dua bulan syahriah, sementara juara kedua mendapatkan beasiswa satu bulan syahriah. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Madrasah pada upacara peringatan HSN yang digelar 22 Oktober 2024.
Dengan kegiatan ini, MTs Salafiyah NU Karanganyar berharap dapat terus mendukung siswa-siswinya untuk berprestasi di bidang seni dan keagamaan, menjadikan Hari Santri sebagai momentum untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para santri. (M.Fath)