PEKALONGAN, (HUMAS) -– Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga pendidik, Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Acara berlangsung selama tiga hari, dari 2 hingga 4 Desember 2024, bertempat di Hotel Dafam Kota Pekalongan.
Kegiatan ini diikuti oleh 106 guru dan kepala RA dari 109 RA di Kabupaten Pekalongan. Workshop secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid. Dalam sambutannya, Kakankemenag menekankan pentingnya dua hal mendasar dalam profesi guru, yaitu kompetensi dan kualifikasi. “Kompetensi dapat ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan teknis, workshop, dan pelatihan seperti ini. Ini bukan hanya kewajiban tetapi juga tuntutan untuk memberikan layanan pendidikan berkualitas kepada peserta didik,” ungkapnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kualifikasi pendidikan minimal bagi guru. “Saat ini, kualifikasi minimal guru adalah S2. Oleh karena itu, guru perlu mengatur waktu dan keuangan dengan baik untuk melanjutkan studi,” ujarnya sembari memberikan kiat-kiat agar para guru dapat melanjutkan pendidikan mereka.
Manfaat Tunjangan Profesi Guru (TPG)
Lebih lanjut, H. Ahmad Farid menekankan bahwa Tunjangan Profesi Guru (TPG) bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban untuk meningkatkan kompetensi. “Melalui kegiatan seperti workshop ini, kepala RA telah menunaikan kewajibannya dalam memanfaatkan TPG untuk mendukung peningkatan kompetensi guru,” tegasn
Kakankemenag berharap workshop ini dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan generasi yang saleh dan berdaya saing. “Dengan seringnya kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi, yang diimbangi dengan kinerja luar biasa, RA dapat mewujudkan pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya,” pesannya.
Di akhir arahannya, ia berpesan kepada seluruh guru RA untuk terus semangat belajar dan meningkatkan kualitas diri. “Mari bersama-sama mewujudkan madrasah yang maju, bermutu, dan mendunia,” tutupnya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan guru dan kepala RA semakin siap menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks, sekaligus mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara optimal di satuan pendidikan masing-masing.(KDR/MTb)