KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, melaksanakan kegiatan pembinaan kinerja kepala madrasah sekaligus monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan ujian madrasah di MIN Pekalongan dan enam Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta se-Kecamatan Kedungwuni pada Senin (5/5).
Dalam kunjungan tersebut, Kakankemenag menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru dan tenaga kependidikan di madrasah, baik negeri maupun swasta, atas dedikasi dan komitmen mereka dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas di tengah berbagai keterbatasan. Salah satu titik kunjungan yang mendapat sorotan adalah MI Walisongo Kranji 2, yang saat ini tercatat sebagai madrasah dengan jumlah siswa terbanyak di Kabupaten Pekalongan, yakni hampir 1.000 siswa.
“Kami sangat mengapresiasi semangat para guru dan kepala madrasah dalam mengelola pendidikan. Meski dengan keterbatasan, mereka tetap berkomitmen tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa,” ungkap H. Ahmad Farid.
Pembinaan kali ini menitikberatkan pada penguatan tata kelola dan peningkatan mutu pendidikan. Dalam pertemuan dengan para kepala madrasah dan guru, dibahas sejumlah strategi penting untuk mendorong kemajuan madrasah, di antaranya:
- Peningkatan kualitas pembelajaran melalui pengembangan kurikulum, pelatihan guru, serta penguatan sarana dan prasarana pendidikan.
- Penguatan komunikasi dan sinergi dengan orang tua serta masyarakat melalui pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi madrasah.
- Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan administrasi dan keuangan madrasah.
- Kemitraan strategis dengan lembaga pemerintah, organisasi pendidikan, dan tokoh masyarakat.
- Pengembangan kegiatan siswa, termasuk ekstrakurikuler untuk menunjang karakter, bakat, dan minat, serta penguatan identitas madrasah melalui desain logo dan branding profesional.
Dalam sambutannya, Ahmad Farid menekankan bahwa madrasah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga wahana pembentukan karakter dan akhlak mulia generasi penerus bangsa.
“Keberhasilan pendidikan di madrasah tidak hanya diukur dari capaian akademik, tetapi juga dari sejauh mana madrasah mampu membentuk karakter dan etika peserta didiknya,” ujarnya.
Ia berharap, pembinaan seperti ini dapat menjadi pemicu bagi seluruh madrasah, baik negeri maupun swasta, untuk terus berinovasi dan bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan dipercaya masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan peninjauan langsung pelaksanaan ujian madrasah dan dialog santai bersama para guru. Hasil monev ini diharapkan menjadi bahan refleksi bersama demi peningkatan kualitas pendidikan di MI se-Kecamatan Kedungwuni dan madrasah lainnya di Kabupaten Pekalongan. (KDR/MTb)