WONOPRINGGO, (HUMAS) — Siapa sangka bahwa permainan tradisional seperti gasing dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif untuk matematika? Inilah yang terlihat dalam pelaksanaan Pengimbasan Pelatihan Matematika dengan Metode Gasing di Kabupaten Pekalongan, Rabu (09/10/2024), di mana gasing digunakan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep matematika secara lebih interaktif dan menyenangkan.
Pengimbasan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang diikuti oleh seorang guru matematika dari MI Negeri Pekalongan di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pada Rabu, 9 Oktober 2024, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, memantau langsung pelaksanaan di Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Wonopringgo.
Gasing: Pembelajaran Matematika yang Unik dan Menarik
Metode gasing, yang biasanya dianggap sebagai permainan anak-anak, kini diadaptasi menjadi alat pembelajaran yang efektif. Dalam permainan ini, siswa dihadapkan pada tantangan mengukur durasi putaran gasing, yang melatih kemampuan mereka dalam menghitung, mengenali angka, dan menerapkan konsep waktu.
Selain itu, metode ini juga melibatkan pengenalan konsep geometri. Saat gasing berputar, siswa dapat mempelajari pola rotasi, simetri, sudut, dan bentuk geometris yang terbentuk, semuanya diajarkan melalui pengamatan visual yang langsung dan interaktif. “Dengan metode ini, siswa tidak hanya belajar matematika dari buku, tetapi dari pengalaman langsung yang bisa mereka lihat dan rasakan,” kata salah satu guru yang memfasilitasi pengimbasan.
Mengasah Kemampuan Analitis dan Pemecahan Masalah
Tidak hanya terbatas pada hitungan dan geometri, metode gasing juga mengajarkan kemampuan pemecahan masalah. Saat gasing tidak seimbang, siswa diajak berpikir kritis untuk menemukan cara memperbaikinya, melatih kemampuan analitis mereka dan strategi berpikir logis. Melalui tantangan ini, mereka belajar untuk melihat matematika sebagai alat untuk menyelesaikan masalah nyata.
“Kami berharap dengan metode ini, siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar matematika dan mampu memahami konsep-konsep yang seringkali dianggap sulit dengan cara yang lebih menyenangkan,” ujar Kepala Seksi Pendidikan Madrasah saat meninjau kegiatan di KKMI Wonopringgo.
Implementasi di 9 KKMI Kabupaten Pekalongan
Program pengimbasan ini dilakukan di sembilan KKMI yang tersebar di Kabupaten Pekalongan, di mana setiap madrasah yang terlibat diharapkan dapat mengaplikasikan metode ini dalam proses pembelajaran mereka. Kegiatan ini disambut antusias oleh para guru yang melihat metode gasing sebagai alternatif baru dalam meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika.
Dengan kombinasi antara permainan tradisional dan pembelajaran modern, metode gasing menawarkan pengalaman belajar yang interaktif dan inovatif. Harapannya, metode ini dapat membuka jalan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan matematika mereka dengan lebih baik.(KDR/MTb)