KAJEN, (HUMAS) — Tim dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah melakukan visitasi lapangan terkait izin operasional pendirian madrasah baru di Kabupaten Pekalongan. Kunjungan ini dilakukan pada Kamis (06/03) ke dua madrasah calon penerima izin, yakni RA As Salam Ponolawen Kesesi dan MIM Tambakroto Kajen. Rombongan tim visitasi disambut hangat oleh pengurus madrasah, kepala madrasah, dan para guru setempat.
Kegiatan visitasi ini bertujuan untuk memverifikasi izin operasional (IJOP) delapan madrasah baru di Kabupaten Pekalongan, termasuk RA As Salam dan MIM Tambakroto. Proses verifikasi mencakup pemeriksaan persyaratan administratif, teknis, serta kelayakan pendirian madrasah sesuai dengan ketentuan Kemenag.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Moh. Irkham, turut mendampingi tim dari Kanwil Kemenag Jateng dalam kegiatan ini. Beliau didampingi oleh Admin Izop Kabupaten PTP Musa’adatul Khakimah dan Analis Kurikulum Kindro DR. Sementara itu, Tim Kanwil dipimpin oleh Katim Kelembagaan, A. Machrusun, yang didampingi stafnya, Asyik Junaidi.
Dalam kesempatan tersebut, Moh. Irkham menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas dibukanya kembali izin operasional madrasah setelah moratorium selama satu tahun. “Kami dan pihak madrasah siap mendukung sepenuhnya proses izin pendirian dua calon lembaga kami ini, serta siap mengikuti regulasi terbaru yang mungkin berbeda dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa mulai tahun ini, proses penerbitan IJOP mengalami perubahan. Jika sebelumnya langsung ditangani oleh Kanwil, kini izin operasional harus melalui persetujuan Kemenag Pusat sebelum akhirnya diberikan oleh Kanwil.
Ketua PCM Kajen, Achmad Soleh, yang mewakili MIM Tambakroto, mengungkapkan rasa terima kasih atas visitasi ini. Ia berharap madrasah yang diusulkannya dapat disetujui untuk mendapatkan izin operasional di tahun ajaran baru nanti.
Alhamdulillah, visitasi lapangan untuk izin operasional RA As Salam dan MIM Tambakroto berjalan lancar tanpa kendala. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan madrasah-madrasah baru ini dapat segera beroperasi dan berkontribusi dalam dunia pendidikan Islam di Pekalongan. (KDR/MTb)