Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pengelolaan data EMIS (Education Management Information System) serta sebagai bagian dari implementasi program Aksi Perubahan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Tim Efektif Aksi Perubahan COKLAT BRONIS (Coaching Berkelanjutan dan Ngobrol tentang EMIS) pada hari Senin, 14 Juli 2025, bertempat di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan.
Rapat ini dihadiri oleh para anggota tim efektif yang terdiri dari pejabat struktural, pengelola data EMIS, Pranata Humas, Pranata Komputer, Pengurus Badko LPQ Kecamatan dan Pengurus FKDT Kecamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, merumuskan strategi pelaksanaan aksi perubahan, serta memastikan komitmen bersama dalam mendampingi dan meningkatkan kapasitas operator lembaga dalam mengelola data EMIS secara berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan yang diwakili Kasubbag Tata Usaha, Gunawan, menyampaikan apresiasi atas terbentuknya tim efektif COKLAT BRONIS. Ia menegaskan bahwa pengelolaan data bukan hanya tanggung jawab teknis semata, tetapi merupakan bagian penting dari tata kelola lembaga yang akuntabel, transparan, dan berbasis data.

Sementara itu, Kasi PD Pontren, Nurul Furqon selaku pelaksana aksi perubahan memaparkan latar belakang, tujuan, tahapan, serta indikator keberhasilan program COKLAT BRONIS. Pendekatan coaching dan forum diskusi santai (ngobrol) yang dikembangkan melalui program ini diharapkan menjadi ruang belajar yang adaptif, responsif, dan solutif bagi para operator EMIS di satuan pendidikan keagamaan, khususnya pondok pesantren, madrasah diniyah takmiliyah, dan lembaga pendidikan Al-Qur’an.
Rapat berlangsung dinamis dan partisipatif, di mana para peserta juga memberikan masukan terhadap rencana aksi yang telah disusun, mulai dari pemetaan lembaga prioritas, jadwal coaching, media komunikasi tim, hingga desain monitoring dan evaluasi yang terintegrasi.
Melalui kegiatan koordinasi ini, diharapkan Program COKLAT BRONIS dapat berjalan efektif dan memberikan dampak nyata terhadap peningkatan mutu pendataan pendidikan keagamaan di Kabupaten Pekalongan, serta menjadi praktik baik yang bisa direplikasi di wilayah lain. (NF/MN)