KAJEN, (HUMAS) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan menerima audiensi penting dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Wirausaha Muda Nusantara (WIMNUS) Provinsi Jawa Tengah. Pertemuan ini berfokus pada diskusi mengenai kondisi generasi muda di Kabupaten Pekalongan, khususnya yang berada di bawah naungan madrasah dan pondok pesantren, serta upaya bersama dalam membangun mentalitas pemuda yang mandiri dan berdaya saing.
Syarifah, perwakilan dari DPD Wirausaha Muda Nusantara Jawa Tengah, membuka diskusi dengan menyampaikan kekhawatiran terkait beberapa isu remaja, termasuk tingginya tingkat pernikahan dini di kalangan pemuda Pekalongan. Dalam kesempatan ini, WIMNUS Jawa Tengah memohon arahan serta izin dari Kepala Kemenag untuk melaksanakan berbagai kegiatan di lingkungan sekolah dan madrasah. Program-program yang diusulkan menekankan pentingnya pendidikan, pengembangan kemandirian, semangat kewirausahaan, serta aktif berpartisipasi dalam organisasi internal maupun eksternal seperti IPNU, IPPNU, dan sebagainya.

Menanggapi paparan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, menyatakan dukungan penuhnya terhadap inisiatif DPD Wirausaha Muda Nusantara. Ia mengapresiasi semangat WIMNUS dalam memberdayakan pemuda dan berkomitmen untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan positif bagi peningkatan kapasitas generasi muda. “Kami sangat mendukung setiap upaya yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak muda, membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan, serta mendorong kemandirian,” tegas Ahmad Farid.
Sebagai bentuk fasilitasi, DPD WIMNUS juga mengajukan permohonan surat rekomendasi terkait madrasah, yang akan segera ditindaklanjuti oleh pihak Kemenag Kabupaten Pekalongan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan pemuda Pekalongan, sekaligus mengatasi tantangan yang mereka hadapi. (SY/MN)
