KARANGANYAR, (HUMAS) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, secara resmi membuka kegiatan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang digelar di RM Margo Mulyo Karanganyar, Kamis (15/5/2025). Kegiatan ini diikuti oleh para Kepala KUA se-Kabupaten Pekalongan dan unsur BKM tingkat kecamatan.
Dalam arahannya, Ahmad Farid menekankan pentingnya mengembalikan fungsi masjid sebagaimana pada masa Rasulullah SAW, yakni tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat.
“Bicara BKM sama halnya bicara fungsi masjid. Masjid harus menjadi sentral kegiatan umat Islam—sebagai tempat ibadah, pusat kajian, tempat pembinaan, bahkan sebagai wadah merancang strategi kesejahteraan umat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada masa Nabi Muhammad SAW, masjid menjadi episentrum kegiatan umat: tempat belajar, diskusi, bahkan tempat bermalam bagi sahabat. Semangat itu, menurutnya, perlu dihidupkan kembali melalui penguatan peran BKM. “Revitalisasi ini adalah upaya untuk membenahi kembali struktur dan fungsi BKM, baik dari sisi idarah (manajemen), imarah (pemakmuran), maupun ri’ayah (pemeliharaan), agar masjid benar-benar menjadi pusat pengembangan dan kesejahteraan umat Islam,” ungkap Ahmad Farid.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari tiga narasumber, yakni Busaeri (perwakilan BKM), Arip Dwi Iskandar (MUI Kabupaten Pekalongan), dan Muhozin (Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Pekalongan). Ketiganya membahas berbagai strategi dan tantangan dalam optimalisasi peran masjid di tengah masyarakat.
Ahmad Farid menutup arahannya dengan harapan agar pertemuan ini menjadi momentum kebangkitan fungsi masjid yang lebih luas dan strategis.
“Mari kita tata kembali masjid kita, agar benar-benar menjadi rumah besar bagi kesejahteraan umat,” pungkasnya. (MAH/MTb)
Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami. Setuju