KAJEN, (HUMAS) – Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan mengukuhkan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan yang terintegrasi, memadukan aspek spiritual, lingkungan, dan ekonomi. Melalui kegiatan “Green Dharma” yang dilaksanakan pada Jumat, 12 Juli 2025, Kemenag Pekalongan menunjukkan sinergi antara implementasi Ekoteologi Hindu dan penguatan Program “Prasmanan Megono”.
Kegiatan “Green Dharma” yang diinisiasi oleh Penyuluh Agama Hindu dilaksanakan sebagai amanat dari Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, berdasarkan Surat Edaran Nomor : B-16/DJ.VI/Dt.VI.I/BA.00/07/2025. Program ini merupakan aktualisasi ajaran Tri Hita Karana untuk menciptakan hidup harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. Peringatan Tumpek Uye dimaknai sebagai momentum pelestarian lingkungan dan kasih sayang terhadap satwa. Rangkaian aksi nyata dalam Green Dharma tersebut meliputi penanaman pohon di sekitar Pura Kalinggan Satya Dharma, Desa Linggoasri, serta penanaman bibit sayuran, tanaman buah, dan apotek hidup di area Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan yang juga melibatkan penyuluh Agama Kristen.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan potensi ketahanan pangan, kegiatan Green Dharma juga memasukkan pelepasan benih ikan secara simbolis ke habitat aslinya di Kali Paingan, Desa Linggoasri. Aksi ini sejalan dengan semangat kerja sama yang terjalin dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan yaitu Program budidaya ikan berkelanjutan, yang saat ini sedang dalam tahap pembukaan lahan dan persiapan infrastruktur lainnya.
Seluruh rangkaian kegiatan ini berpadu erat dengan program unggulan Kemenag Kabupaten Pekalongan, yaitu “PRASMANAN MEGONO (Penguatan Kualitas Iman dan Pangan untuk Merajut Keluarga Tresno)”. Green Dharma, dengan pelestarian lingkungan, dan inisiasi program budidaya ikan, secara langsung mendukung pilar “Pangan” dan “Keluarga Tresno” dalam Prasmanan Megono. Hal ini menegaskan bahwa makanan yang halal dan ketersediaan pangan yang baik menjadi fondasi penting bagi terwujudnya keluarga yang sehat, harmonis, dan sejahtera.
Diharapkan, sinergi lintas program dan instansi ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga alam sebagai anugerah Tuhan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Pekalongan secara holistik dan berkelanjutan. (KN/MN)