KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Suasana syukur dan haru menyelimuti Gedung PCNU Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/06/2025), dalam kegiatan Tasyakuran Jamaah Haji Tahun 1446 H/2025 M yang diselenggarakan oleh KBIHU An-Nahdliyah Kabupaten Pekalongan.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Ahmad Farid, didampingi Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Asrofi, bersama para pembimbing KBIHU serta para jamaah haji yang telah kembali ke tanah air dengan selamat.
Dalam sambutannya, Ahmad Farid menyampaikan rasa syukur atas kembalinya jamaah haji ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat. Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh pembimbing dan panitia KBIHU An-Nahdliyah yang telah mendampingi para jamaah dari masa manasik hingga pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Pelaksanaan haji tahun 2025 ini merupakan salah satu yang penuh tantangan, namun sekaligus menjadi nikmat besar yang harus disyukuri. “Alhamdulillah, meskipun tahun ini banyak jamaah yang tergabung dalam berbagai syarikah baru, semuanya bisa mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya memahami konsep istitoah, terutama dalam aspek kesehatan. “Kita patut bersyukur, seluruh jamaah haji dari Kabupaten Pekalongan bisa sampai di Makkah dan Madinah dengan selamat. Ini adalah hasil perjuangan sejak awal, dan kuncinya ada pada istitoah sehat—kesanggupan secara fisik yang menjadi syarat utama,” terang Ahmad Farid.
Lebih lanjut, Kepala Kantor menyampaikan bahwa Kementerian Agama tidak bisa bekerja sendiri dalam penyelenggaraan ibadah haji. perlu adanya sinergi antara Kementerian Agama dan KBIHU dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah, serta terus meningkatkan mutu bimbingan manasik agar jamaah lebih siap secara ilmu dan mental.
“Kami ini adalah stakeholder yang harus terus membangun kolaborasi dan koordinasi dengan KBIHU. Tanpa sinergi ini, pelayanan terhadap jamaah tidak akan optimal. Maka saya sangat mengapresiasi kerja keras dan dedikasi KBIHU An-Nahdliyah dalam mendampingi jamaah dari manasik hingga pulang ke rumah masing-masing,” tambahnya.

Acara tasyakuran ini menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah dan meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya memaknai kemabruran haji dalam kehidupan sehari-hari. Rangkaian kegiatan berlangsung khidmat dengan pembacaan doa, tausiyah, serta testimoni dari para jamaah.
Kegiatan ini sekaligus menjadi penutup yang indah dari perjalanan spiritual para tamu Allah, sekaligus titik awal untuk menyebarkan nilai-nilai kemabruran di tengah masyarakat. (IIS/MTb)
