WIRADESA, (HUMAS) — Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Moh. Irkham, mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, hadir dan membuka secara resmi Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah se-Kabupaten Pekalongan. Acara ini digelar di MI Muhammadiyah Kauman Wiradesa pada Sabtu (24/08/2024) dan akan berlangsung selama dua hari, hingga Minggu (25/08/2024).
Dalam sambutannya, Moh. Irkham menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini yang diinisiasi oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (KKMIM) Kabupaten Pekalongan. Ia menekankan pentingnya peran guru dalam proses pendidikan dan menyebut tugas guru sebagai tugas yang mulia. “Terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Bimtek Kurikulum Merdeka ini. Tugas guru adalah tugas yang mulia, saya berharap para guru mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh dan hasil yang didapatkan dapat diaplikasikan di madrasah masing-masing,” ujar Irkham.
Kurikulum Merdeka, yang akan diimplementasikan secara menyeluruh pada tahun 2024, dirancang untuk memberikan ruang bagi pembelajaran yang lebih fleksibel dan beragam. Di Kabupaten Pekalongan, seluruh Madrasah Ibtidaiyah, sebanyak 126 madrasah, telah siap melaksanakan Kurikulum Merdeka berdasarkan Surat Keputusan dari Kementerian Agama RI. Kurikulum ini menekankan pada pembelajaran intrakurikuler yang optimal, memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru juga diberikan keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat belajar siswa.
Sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka, projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila akan dikembangkan berdasarkan tema-tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek ini tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga lebih fleksibel dan tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 40 peserta yang terdiri dari kepala dan guru dari delapan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah se-Kabupaten Pekalongan turut serta. Ketua KKMIM, Djoko Susilo, yang juga merupakan Ketua Panitia, menyampaikan bahwa narasumber yang dihadirkan dalam Bimtek ini adalah Ratna Prilianti, seorang Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Semarang. Dalam materinya, Ratna memberikan bimbingan mengenai cara menyusun Program Tahunan, Program Semester, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada capaian belajar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama RI.
Moh. Irkham berharap, melalui Bimtek ini, para guru dapat lebih memahami dan siap mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, tidak hanya di madrasah yang menjadi pilot project, tetapi di seluruh madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan. “Dengan persiapan yang matang, kita berharap seluruh madrasah di Pekalongan mampu menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun 2024,” pungkasnya. (KDR/MTb)