KAJEN, (HUMAS) — H. Ahmad Machrusun, Ketua Tim Kelembagaan dan Sistem Informasi Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terkait proses updating data Education Management Information System (EMIS) 2024 di beberapa madrasah di Kabupaten Pekalongan, Senin (18/09). Kunjungan ini meliputi MIN Pekalongan, MTsN 1 Pekalongan, MI YMI 01, dan MTs Gondang Wonopringgo.
Monev tersebut turut didampingi oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Pekalongan, H. Moh. Irkham, dan user champion EMIS Kabupaten Pekalongan, Intan Farida. Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan dukungan teknis sekaligus memastikan bahwa proses updating data EMIS berjalan sesuai pedoman dan target yang telah ditetapkan.
Dalam kunjungannya, Ahmad Machrusun menekankan pentingnya ketelitian dan keakuratan dalam proses updating data. Menurutnya, data EMIS berperan strategis dalam perumusan kebijakan pendidikan Islam.
“Proses updating data EMIS 2024 sangat penting untuk memastikan kualitas pendidikan di madrasah. Data yang akurat dan mutakhir akan menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dan efektif,” ujar Ahmad Machrusun.
Para pimpinan madrasah, termasuk Kepala MIN Pekalongan, Hj. Siti Samsiyah, dan Kepala MTsN 1 Pekalongan, H. Komarudin, menyambut baik kunjungan ini. Mereka menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan data di madrasah yang mereka pimpin.
“Kami sangat menghargai bimbingan dari Kemenag Kabupaten Pekalongan dan Kanwil Kemenag Jateng. Hal ini memotivasi kami untuk terus melakukan perbaikan dan memastikan bahwa data yang kami laporkan akurat dan mencerminkan kondisi madrasah secara faktual,” tutur Siti Samsiyah dan Komarudin.
Senada dengan itu, Munaroh, Kepala MI YMI 01, dan Kastolani, Kepala MTs Gondang, menyampaikan bahwa monitoring ini sangat membantu madrasah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan data EMIS. Mereka berharap adanya sosialisasi atau bimbingan teknis (bimtek) di masa mendatang untuk mendukung kelancaran EMIS, terutama terkait kendala seperti pergantian operator yang sering terjadi di lapangan.
Dengan adanya Monev ini, diharapkan madrasah di Kabupaten Pekalongan dapat terus meningkatkan kualitas pengelolaan data dan turut berperan dalam menciptakan pendidikan Islam yang lebih baik dan berkualitas di Indonesia. (KDR/MTb)