LEBAKBARANG, (HUMAS)– Upaya menjaga kerukunan di masyarakat terus digalakkan. Hari ini, sebuah Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Cegah Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan” diselenggarakan di aula Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Lebakbarang Kabupaten Pekalongan. Acara ini menjadi forum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam memastikan stabilitas sosial.
Alfian Daha Wira Utama, Kepala KUA Lebakbarang, tampil sebagai pemateri utama. Ia memimpin diskusi dan menekankan krusialnya deteksi serta pencegahan awal terhadap potensi konflik sosial yang berakar pada perbedaan agama, mengingat karakteristik masyarakat Lebakbarang yang beragam.
“Pencegahan dini adalah kunci. Kita tidak bisa menunggu konflik terjadi baru bergerak. Dengan sinergi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah, kita bisa mendeteksi dan mengatasi potensi perpecahan sejak awal,” ujarnya.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan tingkat kecamatan, termasuk Camat Lebakbarang, unsur Pimpinan Forkopimcam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan), para Kepala UPT, serta Kaur Kesra dari sebelas desa di Kecamatan Lebakbarang. Kehadiran representasi dari berbagai elemen ini menunjukkan komitmen kolektif untuk menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menguatkan koordinasi, membangun kesadaran bersama, dan merumuskan strategi tanggap dini agar potensi konflik dapat diredam sebelum berkembang menjadi perpecahan yang lebih luas. Diskusi berlangsung interaktif, dengan para peserta aktif berbagi pengalaman dan masukan terkait dinamika sosial di wilayah masing-masing.
Melalui FGD ini, diharapkan terwujudnya sinergi yang lebih kokoh antar pemangku kepentingan dalam menjaga kerukunan umat beragama, serta menciptakan suasana sosial yang damai, aman, dan harmonis di Kecamatan Lebakbarang. (ADW/MN)