KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan momentum yang sangat baik untuk memberikan motivasi kepada siswa-siswi madrasah untuk meraih prestasi. Sekecil apapun prestasi yang diraih harus diberi apresiasi. KSM ini bentuk apresiasi kepada siswa-siswi.
Demikian yang disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kab. Pekalongan, H. Imam Tobroni, saat melakukan kunjungan kerja pelaksanaan KSM MI dihari terakhir tingkat Kabupaten Pekalongan yang digelar di MTsN 1 Pekalongan Rabu (02/07). Kehadiran Kakan disambut Ketua Pokjawas Madrasah, H. Muslimin, Plh. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, H. Sujud dan segenap komite KSM Kabupaten Pekalongan .
Untuk KSM tingkat MI, ungkap Kakan, agar Kab Pekalongan dapat juara di tingkat provinsi maupun nasional harus disiapkan dengan sangat matang, yang diantaranya ada beberapa guru MI yang telah ikut pelatihan di MAN IC Kota Pekalongan beberapa saat yang lalu.
KSM yang berlangsung di tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Iven yang di lombakan tidak hanya individu namun ditambah dengan beregu di setiap jenjang. Menurut Kakan hal ini akan membuka lahirnya bibit-bibit unggul yang lebih banyak lagi termasuk potensi beregu.
Untuk melahirkan bibit-bibit unggul tersebut, Kakan menyarankan madrasah bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk terus mengadakan pelatihan. Jika sudah di tingkat provinsi, pelatihan dengan kerjasama Perguruan Tinggi untuk para bibit unggul tersebut pun wajib dilaksanakan.
Beliau menyampaikan 3 (tiga) kompetensi yang harus dimiliki oleh generasi saat ini agar dapat memiliki daya saing.
Pertama adalah harus memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan luas berbasis interdisciplinary science. Mereka tidak hanya ahli dapat suatu bidang tertentu tetapi juga harus memiliki wawasan di bidang lainnya. Menurutnya KSM ini sangat mendorong siswa untuk memiliki wawasan dan daya saing.
Kompetensi kedua adalah skill. Skill harus dibangun dan sangat penting karena yang diperlukan bukan melahirkan generasi yang hanya memiliki wawasan saja tetapi juga memiliki kreativitas. Kreativitas yang akan melahirkan inovasi dan dapat mengatasi problem.
Kompetensi yang terakhir adalah perilaku (attitude). Membangun perilaku tidak lah mudah, perlu metode, waktu dan keteladanan. Menurut Kakanwil dengan tiga kompetensi tersebut dapat melahirkan generasi yang unggul.
Beliau juga menyampaikan bahwa Madrasah yang ada di kab Pekalongan baik Negeri maupun Swasta diharapkan menjadi madrasah unggul yang memiliki keunggulan. Karena dengan keunggulan itu menjadi madrasah akan memiliki daya saing madrasah menjadi pilihan bagi masyarakat.
“Tidak sedikit madrasah gulung tikar Karena tidak dapat mempertahankan keunggulan.” Demikian pungkasnya. (KDR/MTb)