KAJEN, (HUMAS) — Hari Sejuta Kiblat merupakan fenomena matahari di atas Ka’bah (Rashdul Kiblat) sehingga semua bayangan benda yang tegak lurus akan mengarah ke arah kiblat (Ka’bah), dan dilaksanakan secara serentak se-Indonesia, Senin (27/5/2024)
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan memanfaatkan momen Rashdul Kiblat untuk melakukan pengecekan ulang arah kiblat Musholla Al-Ikhlas Kantor Kemenag Kab. Pekalongan. Rashdul Kiblat adalah fenomena di mana posisi matahari berada tepat di atas Ka’bah, yang terjadi pada Senin (27/05/2024) . Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni, bersama dengan Kasi Bimas Islam, Busaeri.
Pengecekan arah kiblat ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan dalam rangka Hari Sejuta Kiblat yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia. Fenomena Rashdul Kiblat menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk memastikan arah kiblat dengan akurat. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni, menekankan pentingnya kegiatan ini, bahwa pengecekan arah kiblat musholla merupakan bagian dari upaya untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan di musholla kantor sesuai dengan syariat Islam.
“Alhamdulillah, hari ini cuaca sangat cerah dan kita sudah menyaksikan bersama fenomena posisi matahari melintasi tepat di atas Kakbah yang dikenal dengan istilah ‘Istiwa A’zam’ atau ‘Rashdul Kiblat. “kata Imam Tobroni
Kasi Bimas Islam, Busaeri, menjelaskan proses pengecekan arah kiblat yang dilakukan pada pukul 16.18 WIB. “Pada saat itu, bayangan matahari menunjukkan arah yang tepat ke Ka’bah. Kami menggunakan alat sederhana seperti tongkat tegak lurus dan memastikan bayangan yang terbentuk menunjukkan arah kiblat yang benar,” ungkap Busaeri.
“Pengecekan ini sangat penting dilakukan untuk memastikan kembali arah kiblat dan sempurnanya ibadah shalat, fenomena langka ini bisa dicek secara mandiri dengan alat yang mudah didapatkan sehingga semua mengetahui apa itu Hari Sejuta Kiblat
Ia pun menjelaskan, pelaksanaan pengukuran sangat mudah, yakni cukup letakkan benda yang menjadi patokan alat ukur dengan posisi harus tegak lurus dengan permukaan bumi. Pasalnya, saat fenomena tersebut terjadi, semua bayangan dari benda yang tegak lurus akan mengarah kiblat. “Jadi sangat mudah, hanya dengan alat-alat sederhana sudah dapat dipastikan arah kiblat kita tepat ke Kakbah,” urai dia.
Selama kegiatan berlangsung, Imam Tobroni dan Busaeri turut memberikan penjelasan kepada staf kantor mengenai pentingnya memahami dan menjaga keakuratan arah kiblat. “Kami berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, kesadaran akan pentingnya arah kiblat yang akurat dapat lebih meningkat, tidak hanya di instansi pemerintahan tetapi juga di masyarakat luas,” tambah Imam Tobroni.
Kegiatan pengecekan arah kiblat berakhir pada sore hari dengan hasil yang memuaskan. Arah kiblat musholla kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan telah dipastikan kembali dengan menggunakan metode yang akurat dan sesuai dengan momen Rashdul Kiblat. Pelaksanaan ini juga dilakukan di KUA, rumah ibadah, madrasah, pesantren, dan di rumah masyarakat masing-masing di Kabupaten Pekalongan. (MTb)