JAKARTA, (HUMAS) — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati yang berperan sebagai “obor” penyinar kegelapan. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Senam Sehat dalam rangka memeringati Hari Guru Nasional (HGN) di Jakarta, Jumat (22/11). HGN diperingati setiap tahun pada 25 November untuk menghargai dedikasi dan pengorbanan para guru di Indonesia.
“Guru adalah pahlawan tanpa nama. Mereka populer di langit, namun seringkali tidak terkenal di bumi,” ujar Menag Nasaruddin, menggambarkan keagungan tugas seorang guru yang tanpa pamrih membimbing dan mendidik generasi bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menekankan bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki peran sebagai guru. “Kita semuanya adalah guru, karena kita adalah obor yang diharapkan menerangi kegelapan. Seorang guru tidak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga membimbing keluarga dan diri sendiri menuju kehidupan yang lebih baik,” lanjutnya.
Menag Nasaruddin mengungkapkan filosofi mendalam di balik kata “guru” yang berasal dari bahasa Sanskerta. “Gu” berarti kegelapan, sementara “Ru” berarti obor. “Jadi, guru adalah obor yang mengusir kegelapan,” ujarnya. Filosofi ini menggambarkan tugas mulia seorang guru dalam menghilangkan ketidaktahuan dan membawa cahaya pengetahuan kepada para murid.
Selain itu, Menag juga menyinggung aspek moralitas dalam profesi keguruan, terutama dalam menghadapi kekurangan atau kesalahan siswa. “Seorang guru yang bijak tidak akan pernah menyalahkan muridnya. Guru yang baik adalah mereka yang mampu memberikan bimbingan dengan kebijaksanaan, bukan dengan menghukum atau menyalahkan,” ungkap Menag Nasaruddin.
Acara Senam Sehat yang berlangsung meriah ini juga dimeriahkan dengan berbagai hiburan, termasuk undian berhadiah dan pertunjukan musik band dari siswa-siswi madrasah. Turut hadir dalam acara ini jajaran eselon I dan II Kementerian Agama (Kemenag), serta para guru dan pegawai di lingkungan Kemenag.
Dengan semangat kebersamaan, peringatan HGN ini mengingatkan kita akan peran sentral guru dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa. (Humas)