KAB.PEKALONGAN,- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) untuk melakukan akselerasi proses transformasi digital. Namun, proses itu harus didesain agar memudahkan seluruh elemen madrasah, baik siswa maupun guru, bukan malah merepotkan mereka.
Pesan ini disampaikan Menag saat membuka Rapat Koordinasi Ditjen Pendis di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Rapat ini mengangkat tema “Pendidikan untuk Semua, Membangun Harmoni Bangsa”.
“Transformasi digital ini sangat penting, namun jangan sampai ini merepotkan para guru. Guru-guru itu sudah repot mengajar, jangan sampai direpotkan pula dengan hal-hal yang di luar mengajar,” ujar Menag, Selasa (17/1/2023).
“Jadi bagaimana transformasi digital itu harus dimaknai sebagai proses yang mempermudah segala urusan, bukan sebaliknya,” lanjut Menag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Ali Ramdhani dalam rapat tersebut mengatakan bahwa Ditjen Pendis selalu berupaya menciptakan guru-guru yang profesional. “Ditjen Pendis dalam menyiapkan guru memiliki unsur 4K, yaitu membangun kualifikasi, membangun kompetensi, menata karir, dan yang terakhir adalah kesejahteraan,” ungkap Ali Ramdhani.
Hadir dalam kegiatan tersebut Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno, Stafsus Menag Abdul Rochman, Wibowo Prasetyo, dan Ishfah Abidal Aziz, serta para Pejabat Eselon II Kemenag. (Mokh.Khaeron/MTb)