TIRTO, (HUMAS) — Dalam rangka mendukung pengembangan Kedai Literasi dan Perpustakaan Digital, MI Salafiyah Karanganyar, Tirto, menggelar Workshop Literasi pada Kamis (09/01/2025) yang diikuti oleh seluruh guru madrasah. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dasar literasi kepada para pendidik agar dapat mengimplementasikannya kepada peserta didik secara efektif.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman dengan materi yang relevan. Materi pertama, “Strategi Meningkatkan Minat Literasi di Tingkat MI,” disampaikan oleh Miftahudin. Sementara itu, Munifah, membawakan materi kedua berjudul “Penguatan Literasi untuk Menunjang Pembelajaran di MI.” Acara berlangsung penuh antusiasme dan khidmat hingga pukul 15.00 WIB.
Selain pemberian materi, Syaifudin, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, menambahkan unsur interaktif dalam workshop ini dengan menyelenggarakan lomba antar kelompok. Beberapa lomba yang diadakan meliputi Lomba Yel-Yel dan Drama/Teater tentang cerita rakyat, yang dirancang sebagai bentuk refleksi dan pengaplikasian literasi dalam pembelajaran.
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah, Fathurrohman, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan literasi di kalangan pendidik. “Workshop Literasi ini kami selenggarakan untuk menjawab keterbatasan pengetahuan literasi yang selama ini ada. Kedai Literasi merupakan program unggulan baru di MI Salafiyah Karanganyar dan satu-satunya di Kabupaten Pekalongan. Program ini ibarat bayi berusia tiga bulan yang masih membutuhkan perhatian penuh agar dapat tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.
Beliau juga berharap para peserta workshop dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber mengenai hal-hal yang belum dipahami. “Mari kita bersama-sama mendukung program ini agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta didik dan madrasah kita,” tambahnya.
Workshop Literasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang strategis dalam menciptakan budaya literasi yang kuat di MI Salafiyah Karanganyar, sehingga mampu mendukung pembelajaran yang lebih bermakna dan berkelanjutan. (MTb)