BUARAN, (HUMAS) — MTs Salafiyah Simbangkulon II Buaran menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rohmatal lil Aalamiin (P5RA) dengan mengusung tema kearifan lokal. Dalam kegiatan ini, madrasah berkolaborasi dengan para pengrajin tenun guna memperkenalkan dan melestarikan salah satu warisan budaya khas daerah Buaran.
Kepala MTs Salafiyah Simbangkulon II, Idham Arif, menjelaskan bahwa program P5RA ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kekompakan siswa melalui berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tenun. “Dalam P5RA ini, siswa mendapatkan pengalaman langsung dalam belajar teknik menenun, mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun, serta membuat kerajinan berbasis tenun,” ujarnya.
Sebagai warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu, kain tenun memiliki banyak fungsi, mulai dari bedong bayi, selimut, penutup jenazah, hingga perlengkapan ibadah. Pembuatan kain tenun sendiri merupakan keterampilan yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Buaran.
“Mayoritas masyarakat di Kecamatan Buaran bekerja sebagai pengrajin tenun. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa-siswi MTs Salafiyah Simbangkulon II untuk mengenal, merawat, serta mengembangkan kerajinan tenun agar tetap lestari dan semakin berkembang,” pungkas Idham Arif.
Kegiatan P5RA ini mendapat sambutan positif dari siswa dan para pengrajin. Selain menambah wawasan tentang tenun, program ini juga diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga dan kepedulian siswa terhadap budaya lokal, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam melestarikan warisan nenek moyang mereka. (KDR/MTb)