KEDUNGWUNI, (HUMAS) — Suasana haru dan khusyuk menyelimuti halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Pekalongan, Senin (19/5), saat ratusan siswa kelas VIII mengikuti praktik manasik haji yang digelar di kompleks Islamic Center Kedungwuni. Kegiatan ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam sekaligus sarana pembelajaran langsung tentang pelaksanaan ibadah haji, rukun Islam kelima.
Dipandu langsung oleh Kepala MTsN 1 Pekalongan, Komarudin, para peserta didik mempraktikkan setiap tahapan ibadah haji mulai dari niat ihram, wukuf di Arafah (simulasi di lapangan madrasah), mabit di Muzdalifah dan Mina, hingga melaksanakan lempar jumrah, tawaf, dan sa’i. Layaknya jamaah haji sesungguhnya, peserta laki-laki mengenakan kain ihram, sementara siswi perempuan mengenakan busana muslim putih, menciptakan nuansa yang khidmat dan penuh makna.
“Praktik manasik haji ini bukan sekadar simulasi, tetapi juga media efektif untuk menanamkan nilai keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT sejak dini. Harapannya, pengalaman ini menjadi bekal yang berharga jika kelak mereka diberi kesempatan menunaikan ibadah haji yang sebenarnya,” ujar Komarudin dalam sambutannya.
Kegiatan ini melibatkan seluruh guru Pendidikan Agama Islam, wali kelas, serta guru pendamping. Antusiasme dan keseriusan peserta didik terlihat jelas saat mereka mengikuti instruksi demi instruksi, memperhatikan penjelasan setiap rukun haji, dan menjalani proses praktik dengan penuh semangat.
Ketua penyelenggara, Mufidah, menyampaikan bahwa praktik manasik haji ini tak hanya membekali siswa dengan pengetahuan keagamaan, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai penting seperti kesabaran, disiplin, dan semangat kebersamaan.
“Dengan pengalaman ini, kami berharap siswa-siswi MTsN 1 Pekalongan tumbuh menjadi generasi yang beriman, bertakwa, dan memiliki cita-cita mulia untuk menyempurnakan ibadah mereka,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan manasik ini direncanakan menjadi agenda rutin tahunan madrasah sebagai bentuk komitmen MTsN 1 Pekalongan dalam membekali siswa dengan pemahaman agama yang komprehensif, bukan hanya di dalam kelas, tapi juga melalui pengalaman nyata. (MASANTUKA/MTb)